Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

31.03.24 - Semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kloter 1 Hari Ini Pulang: Tradisi Menyambut Kepulangan Haji yang Memperkuat Kehangatan Keluarga dan Komunitas

22 Juni 2024   11:27 Diperbarui: 22 Juni 2024   11:34 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesuai jadwal dari Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia, hari ini, Sabtu, 22 Juni 2024 jemaah haji gelombang 1/kloter pertama asal Indonesia sudah kembali ke Tanah Air. Diperkirakan jemaah akan tiba di Indonesia pada Sabtu malam, 22 Juni 2024.

Adapun kepulangan gelombang terakhir atau kloter 2 jemaah haji Indoneaia dijadwalkan tanggal 22 Juli 2024 di berbagai embarkasi di seluruh daerah di Indonesia.

Kepulangan para jamaah haji dari Tanah Suci merupakan momen istimewa yang diwarnai dengan sukacita dan rasa syukur mendalam. Bukan hanya bagi para haji itu sendiri, tetapi juga bagi keluarga, kerabat, dan seluruh komunitas.

Momen ini pun diwarnai dengan berbagai tradisi penyambutan yang mencerminkan kekayaan budaya dan nilai-nilai luhur dalam masyarakat Indonesia.

Tradisi-tradisi ini tidak hanya menjadi bentuk ungkapan rasa syukur atas keselamatan dan keberkahan yang diperoleh para haji, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat ikatan kekeluargaan dan mempererat rasa persaudaraan dalam komunitas.

Berikut beberapa tradisi menyambut kepulangan haji yang umum dilakukan di berbagai daerah di Indonesia:

1. Penjemputan di Bandara atau Pelabuhan.

Setibanya di tanah air, para jamaah haji biasanya disambut dengan penuh sukacita oleh keluarga, kerabat, dan tetangga di bandara atau pelabuhan. Penjemputan ini biasanya diwarnai dengan lantunan shalawat, tabuhan rebana, dan penyambutan dengan air zamzam.

2. Prosesi Sungkeman.

Tradisi sungkeman merupakan salah satu tradisi yang paling mengharukan dalam menyambut kepulangan haji. Para haji akan bersujud kepada orang tua, memohon maaf atas segala kesalahan dan meminta doa restu. Tradisi ini menjadi momen untuk memperkuat tali kasih dan rasa hormat antar anggota keluarga.

3. Siraman Air Zamzam.

Air zamzam yang dibawa dari Tanah Suci dianggap sebagai air suci yang penuh berkah. Oleh karena itu, para haji biasanya dimandikan dengan air zamzam oleh keluarga atau tetangga. Tradisi ini dipercaya dapat menyucikan diri dari dosa dan membawa keberkahan bagi yang memandikan dan yang dimandikan.

4. Pembagian Air Zamzam dan Oleh-Oleh Haji.

Para haji biasanya membagikan air zamzam dan oleh-oleh haji kepada keluarga, kerabat, dan tetangga. Hal ini merupakan bentuk berbagi kebahagiaan dan menyebarkan berkah dari Tanah Suci.

5. Pengajian dan Silaturahmi.

Para haji biasanya mengadakan pengajian untuk menceritakan pengalaman mereka selama di Tanah Suci dan berbagi ilmu pengetahuan agama yang diperolehnya. Acara pengajian ini biasanya dihadiri oleh keluarga, kerabat, dan tetangga, dan menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi.

6. Prosesi "Ngurabas" atau Membersihkan Rumah.

Di beberapa daerah, seperti di Jawa, ada tradisi "ngurabas" atau membersihkan rumah secara menyeluruh sebelum kedatangan haji. Tradisi ini bertujuan untuk menyambut kedatangan haji dengan suasana rumah yang bersih dan suci.

7. Upacara Mapag Haji.

Di Jawa Barat dan Lombok, Nusa Tenggara Barat, terdapat tradisi "mapag haji" yaitu prosesi penyambutan haji dengan berbagai ritual adat dan budaya. Tradisi ini biasanya dimeriahkan dengan alunan musik tradisional, tarian, dan pertunjukan lainnya.

8. Kenduri atau Syukuran.

Sebagai bentuk rasa syukur atas kepulangan haji, keluarga biasanya mengadakan kenduri atau syukuran. Acara ini biasanya dihadiri oleh keluarga, kerabat, dan tetangga, dan dimeriahkan dengan hidangan khas dan doa bersama.

Tradisi-tradisi menyambut kepulangan haji ini memiliki makna yang mendalam dan nilai-nilai luhur yang patut dilestarikan. Tradisi ini bukan hanya memperkuat ikatan kekeluargaan dan komunitas, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya rasa syukur dan kerendahan hati dalam menjalani kehidupan.

Perlu diingat bahwa tradisi-tradisi ini dapat berbeda-beda di setiap daerah dan memiliki ciri khasnya masing-masing. Namun, esensi dari tradisi-tradisi ini remains sama, yaitu untuk menyambut kepulangan haji dengan penuh sukacita, rasa syukur, dan mempererat tali persaudaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun