Tim Nasional Sepak Bola Wanita Indonesia (Garuda Pertiwi) baru saja mengukir prestasi membanggakan dengan mengalahkan Bahrain dalam pertandingan persahabatan internasional di Ahli Club Stadium, Manama, Bahrain pada tanggal 8 Juni 2024 dengan skor 2-3.
Timnas Garuda Pertiwi unggul lebih dulu di babak pertama dengan skor 0-3 atas tuan ruamah Bahrain. Goal pertama dilesatkan lewat Safira Ika di menit ke-4, lalu di menit ke-26, Garuda Pertiwi menggandakan kemenanga melalui Reva Octavianti. Kemudian timnas wanita Indonesia itu, memperbesar keunggulan lewat aksi Claudia Scheunemann di menit ke-43.
Namun, di babak kedua Bahrain berhasil memperkecil kekalahan dengan memasukan 2 bola ke gawang timnas Garuda Pertiwi Indonesia. Hingga peluit akhir ditiup oleh sang pengadil lapangan pertandingan berakhir 2-3, untuk kemenangan Claudia dan teman-teman.
Kemenangan ini menjadi angin segar bagi sepak bola wanita Indonesia dan membangkitkan harapan baru untuk masa depan.
Sebelumnya, Garuda Pertiwi juga menunjukkan performa gemilang dengan mengalahkan Singapura dengan skor 5-1 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta pada tanggal 28 Mei 2024.
Pencapaian ini patut diapresiasi, mengingat timnas wanita Indonesia sempat mengalami masa vakum selama 2 tahun akibat pandemi. Di bawah asuhan pelatih baru, Satoru Mochizuki, Garuda Pertiwi menunjukkan semangat dan determinasi yang tinggi untuk bangkit dan bersaing di level internasional.
Kemenangan atas Bahrain dan Singapura menjadi bukti bahwa sepak bola wanita Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang. Dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, PSSI, dan masyarakat, sangatlah dibutuhkan untuk terus memajukan sepak bola wanita Indonesia dan mengantarkan timnas ke level yang lebih tinggi.
Berikut beberapa poin penting dari pencapaian Garuda Pertiwi, sampai dengan pertandingan terakhir lawan Bahrain, 8 Juni 2024, Sabtu kemarin:
1. Kemenangan atas Bahrain dan Singapura
Kemenangan ini menunjukkan bahwa Garuda Pertiwi bukan hanya mampu bersaing dengan tim-tim lain di Asia Tenggara, tetapi juga berhasil bersaing dengan tim yang berasal dari Asia Barat atau timur tengah, seperti  Bahrain.
2. Semangat dan determinasi pemain