Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Sistem Maparo Peternakan di Kabupaten Bandung Mampu Angkat Ekonomi Masyarakat Desa

28 Mei 2024   00:46 Diperbarui: 28 Mei 2024   01:10 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak cara dan jalan jika seseorang ingin menambah dan mengembangkan bisnis usahanya. Salah satu diantaranya adalah melakukan penanaman modal atau investasi  modal dengan melalukan kerja sama dalam pemeliharaan dan peternakan kambing atau sapi.

Bisnis peternakan ini, telah lama berkembang dalam jangka waktu yang lama. Biasanya pemilik modal menyertakan investasinya kepada seseorang di desa dengan modal kepercayaan. Sistem seperti ini dinamakan maparo atau diistilah sunda (Jawa Barat) sistem nengah.

Sistem Maparo merupakan sistem kerja sama dalam peternakan kambing atau sapi yang dipraktikkan di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Sistem ini terbukti efektif dalam meningkatkan ekonomi masyarakat desa, terutama bagi peternak kecil dan modal kecil.

Bagaimana Sistem Maparo Bekerja?

Pada dasarnya, sistem Maparo adalah kerja sama antara pemilik modal (investor) dan peternak. Investor menyediakan modal berupa kambing atau sapi sedangkan peternak mengurus pemeliharaan dan pengelolaan kambing atau sapi. Keuntungan dari penjualan kambing atau sapi dibagi antara investor dan peternak berdasarkan kesepakatan yang telah ditentukan sebelumnya.

Manfaat Sistem Maparo bagi Peningkatan Ekonomi Masyarakat Desa.

1. Meningkatkan pendapatan peternak Peternak kecil yang tidak memiliki modal untuk membeli kambing atau sapi dapat memulai usaha peternakan dengan sistem Maparo. Hal ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan penghasilan tambahan dan meningkatkan taraf hidup.

2. Menciptakan lapangan kerja
Sistem Maparo membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat desa, baik sebagai peternak, maupun pekerja yang membantu dalam pemeliharaan kambing atau sapi.

3. Meningkatkan perekonomian desa Peningkatan pendapatan peternak dan penciptaan lapangan kerja baru berkontribusi pada peningkatan perekonomian desa secara keseluruhan.

4. Memperkuat ketahanan pangan Peternakan kambing melalui sistem Maparo membantu meningkatkan ketersediaan daging kambing atau sapi di desa, sehingga berkontribusi pada ketahanan pangan masyarakat.

Contoh Penerapan Sistem Maparo yang Sukses.

Salah satu contoh penerapan sistem Maparo yang sukses adalah di Desa Margaasih Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Di desa ini, sistem Maparo telah membantu banyak peternak kecil untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup mereka. Keberhasilan sistem Maparo di Desa Margaasih menjadi contoh yang dapat direplikasi di desa-desa lain di Indonesia.

Faktor Pendukung Keberhasilan Sistem Maparo

1. Kepercayaan dan kerjasama
Sistem Maparo didasarkan pada kepercayaan dan kerjasama antara investor dan peternak. Kedua pihak harus saling percaya dan bekerja sama dengan baik agar sistem ini dapat berjalan dengan sukses.

2. Keterbukaan dan transparansi
Investor dan peternak harus terbuka dan transparan dalam pengelolaan keuangan dan pembagian keuntungan. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan dan menghindari konflik.

3. Pendampingan dan pembinaan
Peternak membutuhkan pendampingan dan pembinaan agar mereka dapat memelihara dan mengelola kambing dengan baik. Pendampingan dan pembinaan dapat dilakukan oleh pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, atau pihak lain yang kompeten.

Kesimpulan

Sistem Maparo peternakan kambing atau sapi merupakan solusi yang efektif untuk meningkatkan ekonomi masyarakat desa. Dengan penerapan yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, sistem maparo dapat membantu meningkatkan pendapatan peternak, menciptakan lapangan kerja, memperkuat ketahanan pangan, dan meningkatkan perekonomian desa secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun