Sekitar satu tahun yang lalu, rumah kami didatangi seekor kucing liar berwarna abu atau lebih tepatnya dalam istilah bahasa sunda adalah kucing berbulu hiris. Nampaknya, kucing itu berjenis kelamin betina.
Saat datang ke rumah, kucing itu kelihatan sedang kelaparan, karena saat diberi makan seadanya di rumah langsung dilahap dan begitu menikmatinya.
Selepas makan, kucing itu tidaklah langsung pergi, tetapi tetap diam di pelataran rumah sambil memandang kami. Lalu, kucing itu, merebahkan badannya, nampak bahagia dan tenang. Kami pun tak serta memperhatikan sang kucing terus menerus, tapi kucing itu dibiarkan saja berada di pelataran depan rumah.
Kadang, kucing itu kelihatan tidak ada di pelataran, tapi esok harinya kucing abu itu datang kembali seperti biasa sambil bersuara "meong meong". Lantas kami berpikir bahwa kucing itu, tak ada yang memilikinya.
Seiring waktu kucing itu terus betah di rumah dan kami pun senang melihatnya dan lama kelamaan kucing itu seakan milik kami. Bahkan oleh kami, kucing itu diberi nama si "Meo".
Seperti halnya manusia, kucing pun perlu berkembang biak meneruskan keturunan, dan si Meo pun hamil, dan beberapa hari yang lalu si Meo pun melahirkan anak sebanyak 3 ekor.
Berhubung kami sudah mempelajari bagaimana cara merawat kucing habis melahirkan, maka di saat pasca melahirkan kami pun tak kelimpungan dalam mempersiapkannya.
Merawat kucing pasca melahirkan dan memperhatikan kesehatan dan kenyamanan induk kucing setelah melahirkan sama pentingnya dengan merawat anak-anaknya. Berikut beberapa langkah penting dalam merawat kucing pasca melahirkan.
1. Siapkan tempat yang nyaman dan tenang
Sediakan kotak atau ruangan yang cukup besar dan tenang untuk induk kucing dan anak-anaknya. Pastikan tempatnya hangat, kering, dan terhindar dari angin kencang. Lapisi alasnya dengan selimut lembut dan handuk bersih untuk menjaga kehangatan dan kenyamanan. Hindari menempatkan kotak di dekat area ramai atau lalu lintas hewan lain.
2. Perhatikan kondisi kesehatan induk kucing
Amati apakah ada tanda-tanda pendarahan berlebihan, keputihan abnormal, atau bau busuk pada organ intimnya. Periksa nafsu makan dan minumnya. Jika induk kucing tampak lemas, tidak mau makan, atau minum berlebihan, konsultasikan dengan dokter hewan. Perhatikan kondisi puting susu induk kucing. Pastikan tidak ada tanda-tanda infeksi atau pembengkakan.
3. Pastikan anak-anak kucing menyusui
Amati apakah semua anak kucing menyusu dengan baik. Jika ada anak kucing yang terlihat lemah atau tidak mau menyusu, segera hubungi dokter hewan. Timbang berat badan anak kucing secara rutin untuk memastikan mereka tumbuh dengan baik.