Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyibak Tradisi Sawer Pengantin di Tatar Sunda, Budaya dan Nasihat agar Rumah Tangga Bahagia

11 Mei 2024   07:58 Diperbarui: 11 Mei 2024   07:59 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Tradisi sawer pangantin di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (27/4/2024). (Dok. Pribadi)

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar,  bangsa yang kaya akan budaya serta adat istiadat. Beragam suku bangsa hadir di nusantara, seperti dari ujung barat Indonesia ada Aceh, bergeser ke pulau Jawa ada suku Betawi, Sunda, Jawa. Kemudiam di pulau lain ada suku Bugis, Bali, Asmat Papua dan ribuan suku bangsa lainnya.

Dari berbagai suku bangsa di Indonesia lahir juga berbagai ragam bahasa, diantaranya ada bahasa Betawi, Batak, Sunda, Jawa, Bugis dan masih banyak lagi ragam bahasa daerah yang ada di nusantara.

Begitupun dalam budaya dan adat istiadat di tiap daerahnya berbeda-beda. Beragam seni budaya dan tradisi adat istiadat lahir dari berbagai daerah. Semua budaya dan tradisi adat istiadat adalah warisan budaya bangsa Indonesia yang lahir dan terus lestari sebagai warisam budaya bangsa.

Keberagaman suku, budaya, tradisi adat istiadat yang ada di Indonesia tidaklah menjadi hal yang melemahkan dan menimbulkan perpecahan, tapi itu semua sudah terbukti sebagai perisai dan pengikat keutuhan bangsa Indonesia. Keberagaman adalah sebagai alat pemersatu bangsa yang dirajut dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika, artinya berbeda-beda tapi tetap satu jua.

Ilustrasi - Tradisi sawer pangantin di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (27/4/2024). (Dok. Pribadi)
Ilustrasi - Tradisi sawer pangantin di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (27/4/2024). (Dok. Pribadi)
Tradisi Sawer Pengantin di Tatar Sunda adalah budaya dan nasihat untuk kedua mempelai agar hidup bahagia

Menyibak terkait adat istiadat budaya, khususnya di Jawa Barat yakni di tatar Sunda ada satu tradisi yang sangat menarik biasa dilaksanakan oleh masyarakat yakni tradisi sawer pengantin.

Sawer pangantin adalah tradisi budaya di masyarakat Sunda, Jawa Barat yang sudah ada secara turun temurun dilaksanakan saat ada hajatan pernikahan. Dalam sawer pengantin berisi syair-syair atau kata-kata yang mengandung makna mendalam untuk kebaikan kedua mempelai.

Setelah selesai rentetan acara utama dalam acara pernikahan, maka dalam tradisi adat Sunda biasa digelar sawer pengantin. Kedua mempelai dibawa keluar, lalu duduk berdampingan di belakang ada pager ayu yang siap memayungi kedua mempelai.

Di depan kedua mempelai ada seseroang yang siap menyampaikan syair-syair kidung Sunda atau disebut sinden sawer dalam istilah adat Sunda. Di sebelah sinden sawer ada keluarga yang punya hajat memegang berbagai benda, seperti uang receh/kertas, permen dan benda-benda lain sebagai simbol dalam upacara adat sawer pengantig, nantinya uang dan benda-benda kecil di sawerkan/dilempar ke arah pengantin dan hadirin yang hadir.

Namun, makna yang yang terpenting dalam tradisi sawer pengantin adalah saat seorang sinden sawer melantunkan kata-kata dalam bahasa Sunda dengan memakai nada yang menarik dan indah. Kata-kata oleh juru sawer biasanya berisi berbagai nasihat baik kepada kedua mempelai untuk menjalani biduk rumah tangga yang bahagia.

Kata-kata dari juru sawer untuk kedua mempelai memberikan nasihat-nasihat yang baik agar dalam mengarungi rumah tangga harus dibangun dengan dasar kasih sayang dan penuh tanggung jawab. Kata-kata atau syair sawer juga mengandung doa untuk kebaikan kedua mempelai dalam membina rumah tangga yang bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun