Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyingkap Peran dan Jasa Baik Dukun Beranak untuk Keluarga Indonesia

9 Mei 2024   06:56 Diperbarui: 10 Mei 2024   11:30 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba teringat kepada orang yang telah berjasa dalam hidup saya. Ia adalah seorang wanita yang telah membantu Ibu saya saat melahirkan saya 48 tahun yang lalu. Karena berkat bantuan dan jasanyalah, Ibu saya yang berjuang waktu itu bisa melahirkan saya dengan lancar, selamat dan sehat.

Bisa dibayangkan, seandainya waktu itu tidak ada wanita yang berhati mulia seperti dirinya, maka siapapun orangnya yang hendak melahirkan pasti kelimbungan dan kebingungan. 

Soalnya, kala itu minim sekali bahkan nyaris tidak ada yang namanya tenaga kesehatan yang biasa menangani seorang ibu yang akan memasuki masa persalinan.

Saat itu, hanyalah dia yang terbayang oleh masyarakat yang akan melahirkan. Bukan dokter anak, bukan bidan atau bukan yang lain apalah istilahnya untuk menangani kesehatan ibu dan anak saat itu. Dia adalah Dukun Beranak atau istilah di daerah saya adalah ema (ibu) paraji.

Dukun beranak atau paraji adalah seseorang perempaun yang biasa membantu saat akan melahirkan. Seorang dukun beranak bukanlah ahli medis, melainkan adalah seseorang yang mempunyai keahlian secara tradisional dalam penanganan kesehatan ibu saat akan melahirkan.

Keahlian dari dukun beranak saat itu, bukanlah dari hasil sekolah atau pendidikan yang didapat seperti halnya tenaga kesehatan zaman sekarang, dokter dan bidan, tetapi keahliannya didapat dari hasil belajar turun temurun.

Seorang dukun beranak biasanya mengajarkan kepada anaknya, secara tidak langsung alias ia akan membawa seorang anaknya saat ia akan melakukan tindakan membantu persalinan. Di saat itulah seorang anak dukun beranak akan melihat ibunya (dukun beranak) yang sedang membantu melahirkan.

Peran penting Dukun Beranak untuk proses kelahiran keluarga di Indonesia

Keberadaan dan peran besar dukun beranak untuk bangsa Indonesia, saya kira sudah berlangsung berabad-abad sebelum lahirnya tenaga kesehatan modern seperti dokter dan bidan seperti halnya sekarang ini.

Saya yakin orang tua kita, nenek moyang kita termasuk para pendahulu pejuang bangsa Indonesia lahir atas bantuan dan jasa seorang dukun beranak. 

Faktanya saya sendiri yang lahir di era tahun 70 an lahir dengan selamat dan sehat berkat jasa bantuan dukun beranak. Begitu juga istri saya yang sama lahir pada tahun 70 an berkat jasa bantuan dukun beranak atau paraji.

Ilustrasi - Dukun Beranak membantu persalinan (Tangkapan layar Facebook - MD Entertainment)
Ilustrasi - Dukun Beranak membantu persalinan (Tangkapan layar Facebook - MD Entertainment)

Untuk itu, hampir dan sudah dipastikan para orang tua kita, sebelum masa usia kita terlahir dan sehat berkat jasa bantuan dukun beranak. 

Jadi, bisa diperkirakan, bahwa siapapun orangnya yang masih hidup saat ini atau usianya sudah lebih dari 40 tahun, terlebih lansia, rata-rata dibantu saat kelahirannya oleh dukun beranak.

Jasa dan peran dukun beranak bukan saja di era tahun yang saya sebutkan tadi, tapi di era tahun 2000 an pun peranan dukun beranak masih berdaya atau dibutuhkan masyarakat. Hal itu bisa dibuktikan, bahwa putra pertama saya yang lahir di tahun 2003 dibantu oleh seorang dukun beranak.

Keberadaan dukun beranak saat itu, tidak hanya ada di daerah pedesaan saja, melainkan di perkotaan pun kontribusi seorang dukun beranak sangatlah besar.

Peran penting dukun beranak, kala itu sangatlah besar, mulai memelihara kesehatan ibu saat mulai kehamilan, memelihara masa kahamilan, membantu kelahiran dan merawat ibu dan anak setelah masa kelahiran.

Dengan keahlian dan pengalamannya secara tradisional, seorang dukun beranak sudah bisa mengetahui apakah si ibu sudah hamil atau tidak. Kemudian, dengan keahliannya pula seorang dukun beranak akan mengetahui kapan si ibu diperkirakan akan melahirkan.

Di masa jelang dan saat kelahiran, dukun beranak sangatlah sosok yang paling diandalkan. Melalui keahliannya, bisa membantu seorang ibu saat melahirkan dalam keadaan selamat dan sehat.

Setelah lahir pun, seorang dukun beranak adalah sosok yang paling diperlukan oleh masyarakat, apakah untuk merawat kesehatan ibu pasca melahirkan dan merawat anak/bayi setelah dilahirkan.

Intinya, peran atau jasa baik dukun beranak di bangsa ini sangatlah besar. Peran dukun beranak untuk kehidupan kesehatan warga Indonesia dari zaman ke zaman sangatlah terlihat dan terasakan, termasuk oleh saya dan keluarga saya. 

Peran dukun beranak atau Ema Paraji sangatlah besar dan luar biasa. Imbalan seorang dukun beranak saat itu, tidaklah bersanding lurus dengan jasanya yang membantu ikhtiar kehidupan ibu dan anak.

Kini, keberadaan dukun beranak semakin terpinggirkan dan nyaris tidak ada lagi, karena kemajuan zaman. Dukun beranak sering kali disebut profesi yang tidak lagi sesuai dengan zaman modern yang harus mengandalkan pendidikan formal yang memadai seperti tenaga dokter dan bidan.

Walaupun demikian, menurut informasi keberadaan dukun beranak di Indonesia masih ada. Dalam kiprahnya di masyarakat sering kali para dukun beranak diberikan pendampingan dan pelatihan khusus untuk penanganan kesehatan ibu dan anak oleh instansi terkait.

Saat ini pula, menurut informasi terkadang para tenaga kesehatan modern di desa yaitu bidan melakukan kerja sama saat menghadapi masa persalinan/kelahiran masyarakat.

Terakhir, saya berharap pemerintah atau pihak terkait masih sudi mempertahankan keberadaan dukun beranak ini, dengan catatan terus memberikan bantuan pembekalan, pelatihan dan pendampingan dengan baik, sehingga eksistensi dukun beranak masih bisa berperan dalam kehidupan bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun