Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

31.03.24

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Remehkan Kontribusi Kuli Bangunan untuk Pembangunan Bangsa

6 Mei 2024   07:23 Diperbarui: 6 Mei 2024   07:35 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guna membangun bangsa yang besar seperti Indonesia tidaklah mungkin bisa dikerjakan oleh seorang diri atau segelintir orang saja. Tetapi harus dikerjakan secara bersama-sama atau gotong royong.

Dalam mengerjakan sesuatu, dalam hal ini pembangukan fisik di berbagai sektor, seperti membuat bangunan kantor, perumahan, jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit dan lain sebagainya, tentu memerlukan tenaga kerja sesuai bidangnya masing-masing.

Dalam dunia kerja, khususnya di lapangan ada istilah tukang yang biasa bekerja yang mengandalkan tenaga yang kuat terkadang jenis pekerjaan tersebut disebut sebagai pekerja kasar, yakni orang yang bekerja biasa menggunakan tenaga otot. Tenaga yang penulis maksud adalah seseorang yang berprofesi sebagai kuli bangunan.

Mengapa masih menggunakan istilah kuli bangunan tidak menggunakan tukang bangunan, karena di masyarakat untuk memanggil profesi ini dengan istilah kuli bangunan.

Pertanyaan selanjutnya, mengapa harus mengangkat tema kuli bangunan, karena di tengah masyarakat masih ada dan tidak sedikit orang memandang dan menilai bahwa profesi kuli bangunan ini pekerjaan yang receh dan bahkan jenis profesi ini diremehkan.

Padahal profesi sebagai kuli bangunan adalah profesi yang luar biasa mulia, sangat baik dan berkontribusi penting untuk pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Bangsa yang besar ini, berdiri megah dan perkasa berkat kerja sama dari berbagai eleman. Bangsa ini dibangun oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai tenaga ahli/terampil sampai dengan tenaga teknis di lapangan atau disebut kuli/tukang bangunan.

Perihal pembangunan bangsa cakupannya begitu luas, ada pembangunan fisik dan pembangunan nonfisik. Pembangunan fisik di negara kita, saat ini sedang digencar-gencarnya, seperti pembangunan insprastruktur jalan tol, kereta api, bangunan perkantoran, sekolah, rumah sakit dan saat ini negara sedang membangun mega proyek ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur.

Untuk itu semua, peran seluruh lapisan masyarakat haruslah saling dihargai, dihormati dan diapresiasi. Bukan hanya dari tenaga kerja ahli saja, tetapi tenaga kerja di lapangan seperti yang paling rendah sekalipun seperti kuli bangunan haruslah dihargai dan diberi perhatian yang memadai.

Ilustrasi - Dua orang kuli bangunan bekerja di proyek pembanguna rumah subsidi di Kab. Bandung, Jawa Barat, Sabtu, (4/5/2024). (Dok. Pribadi)
Ilustrasi - Dua orang kuli bangunan bekerja di proyek pembanguna rumah subsidi di Kab. Bandung, Jawa Barat, Sabtu, (4/5/2024). (Dok. Pribadi)
Memberikan penghargaan atau perhatian yang memadai untuk para kuli bangunan sangatlah banyak cara dan jalan, seperti jangan sekali meremehkannya, namun harus mampu memberikan fasilitas yang layak sesuai porsi duduk pekerjaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun