Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Berani Berwirausaha sebagai Upaya Penguatan Ekonomi Keluarga

4 Mei 2024   07:24 Diperbarui: 5 Mei 2024   11:50 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang penjual sate dan gule di pinggiran Jalan A.H. Nasution, Ujung Berung, Kota Bandung, Jumat (3/5/2024). (Foto: Dok. Pribadi)

Ada yang bilang zaman sekarang adalah zaman yang sangat sulit untuk mencari pekerjaan, susah untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga di negeri yang sangat besar ini besar pula tingkat penganggurannya.

Mereka mengatakan pemerintah belum mampu memberikan ruang lapangan pekerjaan, pemerintah hanya memberikan peluang lapangan pekerjaan kepada sebagian orang, tapi di sebagian lainnya pemerintah tak menghiraukannya.

Memang benar pula apa yang mereka katakan, zaman ini (sekarang) atau disebut zamam now, di negeri yang katanya subur, kaya akan berbagai sumber daya, negara besar, penduduk besar dan ditambah katanya orangnya juga pintar-pintar, tapi kesenjangan ekonomi begitu nyata.

Namun, keluh kesah, umpatan, penyesalan, rasa kekesalan ataupun rasa dan sikap pesimis tidaklah akan memberikan dampak baik, tidaklah akan mendatangkan dampak positif bagi diri, justru dengan sikap-sikap yang dimunculkan tadi akan mendatangkan rasa dendam, rasa cemas, rasa rendah hati, rasa tidak mampu, sehingga diri pribadinya akan menjadi seorang yang malas dan tidka mau bergerak.

Di samping itu, yakni mereka yang mengatakan zaman ini di bumi Indonesia sulit dalam mencari pekerjaan, namun di sisi yang lain banyak muncul pribadi-pribadi yang tangguh, pribadi yang unggul, pribadi yang tak mau menggantungkan hidupnya kepada orang lain, pribadi yang selalu optimis.

Ya, mereka itulah orang-orang yang kuat, orang-orang yang mandiri, orang-orang yang kreatif, orang-orang yang inovatif itulah mereka orang yang selalu optimis dalam menjalani hidup.

Seorang pemuda menjual kue putu dan klepon dengan cara keliling di sekitar Arcamanik, Kota Bandung, Jumat (3/5/2024). (Foto: Dok. Pribadi)
Seorang pemuda menjual kue putu dan klepon dengan cara keliling di sekitar Arcamanik, Kota Bandung, Jumat (3/5/2024). (Foto: Dok. Pribadi)

Setelah saya memperhatikan di lingkungan masyarakat kita, berbagai cara orang dalam mencari peruntungan hidup di dunia ini, ada yang bekerja sebagai aparatur sipil negera, swasta, pedagang, petani, peternak, pelayan dan bidang-bidang pekerjaan dan usaha lainnya.

Namun, yang menarik dari semua itu adalah bagaimana saya menyoroti dua aspek yang telah dijelaskan paling awal yakni terkait orang yang pesimis dalam hidup dan orang yang optimis dalam hidup.

Orang yang pesimis dalam hidup adalah orang yang selalu mengeluh kesah dengan keadaan, selalu tergantung hidupnya kepada orang lain. Sebaliknya orang yang optimis adalah orang yang selalu berpikir positif untuk masa depannya, yakni produktif, kreatif dan inovatif.

Lalu, siapa orang yang berpikir positif untuk masa depannya?

Orang yang berpikir positif untuk masa depannya adalah orang yang tidak suka mengeluh. Mereka kuat dan siap menghadapi tantangan, hidupnya tidak menggantungkan kepada orang lain, tapi mereka hidup mandiri, dan mampu serta percaya diri akan kemampuan potensi yang dimilikinya.

Mempunyai jiwa yang kuat, mental baja, mandiri adalah diantara ciri-ciri orang yang mempunyai jiwa wirausaha, yakni orang yang mau hidup mandiri dan berdikari. Mereka adalah orang-orang yang mau berwirusaha sesuai dengan potensi serta keinginan dan kesempatan/peluang usaha.

Di sepanjang jalan, di lingkungan sekitar kita, saat ini banyak sekali orang-orang yang berjiwa mandiri berjiwa wirausaha. Buktinya di sekitaran kita banyak berbagai muncul jenis usaha baik offline ataupun online.

Banyak sekali di pinggir-pinggir jalan sekalipun orang-orang membuka lapangan kerja sendiri untuk menghidupi dan menguatkan ekonomi keluarganya. Jika ini terus dikembangkan dan dibudayakan, maka ekonomi kita akan kuat dan berdaya alias ekonomi di negara kita akan mandiri dan ekonomi keluarga akan tercukupi.

Berwirausaha mempunyai peran penting dalam penguatan ekonomi keluarga.

Di lingkungan sekitar banyak muncul berbagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). UMKM sangat memainkan peran penting dalam penguatan ekonomi keluarga. Dengan UMKM ini akan tumbuh ekonomi yang berawal dari pribadi dan keluarga masing-masing.

Dengan berwirausaha ini akan menjamur dan meningkatnya tingkat ekonomi kuluarga. Sehingga dengan munculnya berbagai lapangan usaha sendiri bisa memberokan dampak positif bagi lingkungan sekitar yakni roda perekonian bisa berjalan baik.

Berwirausaha membuka peluang bagi individu untuk meningkatkan pendapatan, menciptakan lapangan kerja, dan mencapai kemandirian finansial.

Berikut beberapa manfaat berwirausaha bagi penguatan ekonomi keluarga:

1. Meningkatkan Pendapatan

Melalui wirausaha yang dikembangkan, individu dapat memiliki sumber penghasilan tambahan di luar pekerjaan utama. Hal ini membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan memenuhi kebutuhan hidup yang lebih baik, baik pangan, sandang ataupun papan.

Setelah terpenuhinya kebutuhan primer tersebut yakni pangan, sandang dan papan maka otomatos kebutuhan lainnya seperti sekunder dan tersier akan terpenuhi juga.

2. Menciptakan Lapangan Kerja

Usaha mikro kecil dan menengah menjadi penyumbang lapangan kerja terbesar di Indonesia. Dengan membuka usaha, individu dapat mempekerjakan anggota keluarga atau orang lain, sehingga membantu mengurangi pengangguran serta meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.

3. Memperkuat Kemandirian Finansial

Keberhasilan dalam berwirausaha memungkinkan individu untuk mencapai kemandirian finansial. Hal ini berarti memiliki kontrol atas keuangan dan terbebas dari jeratan hutang. Melalui kemandirian ini, akan berdampak terhadap kemajuan dan perkembangan ekonomi diri dan keluarga.

4. Meningkatkan Keterampilan dan Pengetahuan

Berwirausaha menuntut individu untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru, seperti manajemen keuangan, pemasaran, dan kepemimpinan. Hal ini bermanfaat bagi pengembangan diri dan meningkatkan daya saing individu.

5. Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi

Wirausaha dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menjalankan usahanya. Hal ini dapat mendorong pengembangan produk dan layanan baru yang bermanfaat bagi masyarakat.

6. Memperkuat Ketahanan Ekonomi Keluarga

Keberhasilan UMKM membantu keluarga dalam menghadapi krisis ekonomi. Dengan memiliki penghasilan tambahan, keluarga lebih mampu memenuhi kebutuhan hidup dan terhindar dari kemiskinan. Dengan berwirausaha, ekonomi keluarga akan menjadi meningkat, yakni akan bertambahnya tingkat perekonomian keluarga yang lebih baik lagi.

7. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

UMKM berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan daya beli masyarakat, terbukanya lapangan kerja baru, dan berkurangnya angka kemiskinan. Melalui UMKM, terciptanya usaha-usahawan muda. dan baru yang dapat meningkatkan taraf hidup kesejahteraan ekonomi masyarakat.

8. Memperkuat Nilai-Nilai Keluarga

Berwirausaha bersama keluarga bisa memperkuat nilai-nilai kekeluargaan, seperti kerja sama, tanggung jawab, dan saling gotong royong. Hal ini, dapat membantu membangun keluarga yang harmonis dan sejahtera. Keluarga akan semakin kokoh dan sejahtera.

Sebagai contoh orang yang berwirausaha:

1. Seorang pemuda yang berani usaha membuka minuman segar dengan berbagai varian rasa dan manfaat untuk kesehatan.

2. Seorang pemuda yang berjualan keliling kue putu dan klepon dengan memanfaatkan gerobak, tenaga dan inovasi rasa yang ditawarkan.

3. Seorang bapak yang menjual makanan sate di pinggir jalan dengan menggunahttps://dashboard.kompasiana.com/post/edit/6635fe51de948f23d8438df2kan gerobak dorongnya. Ia membuka lahan dan menutup lahan usahanya begitu praktis dengan.

4. Ibu rumah tangga yang membuka usaha katering rumahan dapat membantu meningkatkan pendapatan keluarga dan memiliki waktu yang lebih fleksibel untuk mengurus anak.

5. Seorang pemuda yang membuka usaha bengkel motor dapat menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri dan orang lain, serta membantu memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat.

6. Petani yang mengolah hasil panennya menjadi produk olahan, seperti keripik singkong atau abon, dapat meningkatkan nilai jual produk dan meningkatkan pendapatan keluarga.

Semua pergerakan usaha tersebut, tentunya pemerintah bisa membantu peluang untuk pengembangan usaha mereka dengan pemberian kredit yang manusiawi. Di samping itu terus mendorong mereka dengan memberikan fasilitas-fasilitas lainnya seperti bimbingan usaha dan perizinan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun