Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dimensia pada Lansia dapat Dicegah dengan Belajar Al-Qur'an

2 Mei 2024   07:18 Diperbarui: 2 Mei 2024   07:22 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam ajaran Islam menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu, selagi hayat masih dikandung badan. Ini memberikan syarat bahwa menuntut ilmu atau belajar adalah hukumnya wajib, tidak boleh ditinggalkan oleh semua tingkat umur.

Anak-anak, remaja, dewasa dan lansia (lanjut usia) adalah tingkat usia pada manusia dan di fase-fase ini tidaklah dibenarkan untuk meninggalkan aktivitas belajar, khususnya belajar Al-Qur'an.

Hadis Nabi Saw menyebutkan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah orang yang belajar dan mengajarkan Al-Qur'an. Dengan demikian baik orang yang sedang belajar apalagi yang sedang mengajarkan Al-Qur'an adalah digolongkan orang yang berutung di hadapan Allah Swt.

Ada beberapa tahapan dalam belajar Al-Qur'an antara lain, mengenal dan memahami huruf hijaiyah dalam Al-Qur'an, mengenal dan memahami makhrojul huruf (bentuk suara yang keluar) dari kerongkongan, belajar  tanda-tanda bacan Al-Qur'an seperti fathah, dhomah, kasroh, tajwid, sukun dan lain-lain.

Setelah itu, orang yang sedang belajar Al-Qur'an haruslah untuk mengenal hukum mad dalam Al-Qur'an seperti mad thabii, mad arid lisukun, mad wajib dan lain-lain. Kemudian, juga harus belajar hukum nun mati dan tanwin antara lain hukum idzhar, ikhfa, idgham, iklab, dan lain-lain termasuk hukum nun dan mim bertasdid (wajibul qhunnah).

Tentu, dalam tahapan proses belajar Al-Qur'an seseorang harus mempunyai guru pembimbing guna mengarahkan dalam proses belajar. Setelah tahu bagaimana cara membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar, maka langkah selanjutnya adalah mengamalkannya, baik membaca, mentadaburi dan mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Belajar Al-Qur'an Mampu Mencegah Dimensia pada Lansia

Dimensia sebagaimana dikutif dari halodoc.com adalah kondisi penurunan daya ingat dan cara berpikir seseorang. Kondisi penurunan kemampuan berpikir dan ingatan seseorang umumnya terjadi pada lansia yakni usia 65 tahun ke atas.

Ada yang menyebutkan dimensia sama dengan pikun, padahal di antara keduanya berbeda. Dimensia merupakan jenis penyakit yang biasa terjadi di usia senja yang disebabkan adanya perubahan genetik dan perubahan protein otak atau istilah dalam ilmu kesehatan disebut Dimensia Alzheimer.

Solusi untuk mencegah terjadinya dimensia pada lanjut usia adalah secara kontinu atau istiqomah dalam belajar Al-Qur'an. Menurut salah satu penelitian yakni Rahma Wijayaningsih, UIN Raden Intan Lampung menyebutkan salah satu yang rentan dialami oleh sebagian besar lansia adalah dimensia. Agar terhindar dari dimensia diusia lanjut, maka perlu mengisi waktu dengan kegiatan positif seperti belajar Al-Qur'an.

Dari hasil penelitian ini, saya membuat beberapa catatan penting, diantaranya adalah bahwa untuk bisa mencegah penyakit dimensia melalui belajar Al-Qur'an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun