Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

31.03.24

Selanjutnya

Tutup

Bandung Artikel Utama

Panen Raya Jagung Hasil Segunung di Kampung Paling Ujung Kabupaten Bandung

29 April 2024   23:09 Diperbarui: 1 Mei 2024   08:13 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panen Raya Jagung Hasil Segunung di Kampung Paling Ujung Kabupaten Bandung (Foto: Dok. Pribadi)

Bulan Maret, April dan Mei petani di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, biasanya sedang melakukan panen raya jagung. Para petani di wilayah ini rata-rata mulai menebar benih jagung 60 hingga 90 hari tergantung jenis benih yang ditanam.

Seperti kemarin, Ahad (28/4/2024) saat saya melihat langsung sejumlah petani di wilayah Cicalengka, Kabupaten Bandung, sedang melakukan panen raya jagung. Mereka begitu suka cita melihat hasil pertaniannya melimpah dan bisa dipanen sesuai jadwal.

Memang di wilayah ini yakni tepatnya di sebagian besar wilayah Desa Margasih dan Narawita Cicalengka komoditi pertaniannya adalah sektor pertanian jagung.

Dengan lahan yang masih cukup luas dan dipandang cocok ditanami jenis tanaman ini, maka para petani pun tiap tahunnya pasti menanam jagung. Terlebih di daerah ini sebagian besar adalah lahan tadah hujan.

Maka, sektor pertanian yang sangat memungkinkan bagus untuk ditanam adalah jagung. Sedangkan padi banyak ditanam oleh para petani yang mempunyai lahan di hilir dan adanya ketersediaan aliran irigasi yang baik.

Kembali ke panen jagung, masyarakat yang berprofesi sebagai petani di daerah ini, pada bulan ini adalah masanya meraup rezeki dari hasil pertaniannya. Setelah saya amati hampir tiap warga di daerah ini mempunyai lahan pertanian yang ditanami jagung.

Kebun Jagung Siap Panen di Kampung Paling Ujung Kabupaten Bandung (Foto: Dok. Pribadi)
Kebun Jagung Siap Panen di Kampung Paling Ujung Kabupaten Bandung (Foto: Dok. Pribadi)
Sejak bulan Maret sampai April tahun ini para petani di wilayah ini masih melakukan panen raya jagung. Biasanya dalam satu petani bisa menghasilkan berkuintal-kuintal bahkan berton-ton jagung. Jagung mereka petik pada saat masa usia jagung 60 hari sampai 90 hari.

Saat panen, para petani jagung beragam cara dalam memanennya. Ada oleh petani sendiri dan ada pula oleh bandar yang memanennya.

Memang, dari segi panen pun ada hal plus minusnya jika dilaksanakan sendiri atau oleh bandar. Jika dilakukan secara sendiri untungnya bisa lebih tapi ongkosnya pun bisa lebih besar dan sebaliknya.

Seperti saya bertanya kepada salah seorang petani, yang memanen jagungnya oleh sendiri yakni memetik jagung dengan mempekerjakan buruh dan memberikan ongkos kerja memetik, mengupas dan mengangkutnya.

Ia mengatakan dengan cara ini, ia bisa meraup untung lebih karena bisa menjual jagungnya lebih tinggi kepada bandar atau pengepul hasil bumi. Tapi ia pun tidak menyangkal bahwa dengan panen sendiri ongkos kerjapun bisa lebih tinggi.

Menariknya dari dua desa di paling ujung Kabupaten Bandung ini, yang saya datangi adalah hampir semua petani mengolah hasil panennya dengan cara dipanen sendiri, mengolah hasil panennya, mengeringkan dan menjual langsung ke bandar.

Berikut Tahapan Panen Raya para Petani Jagung di Desa Margaasih Narawita Kabupaten Bandung

1. Memetik Jagung di Kebun

Dalam satu hektar jagung yang ditanam petani dan yang siap dipanen biasanya memerlukan pegawai atau buruh panen sebanyak 5 sampai 6 orang.

Ada pembagian tugas saat memanen yakni bagian pemetik, pengupas dan pengangkut. Lama memanen biasanya rata-rata 3-5 hari yang dikerjakan mulai pukul 07.00 sampai pukul 12.00.

2. Memipil Jagung Langsung Saat Basah

Memipil jagung berarti memisahkan biji jagung dengan bongol jagung. Para petani lazimnya ada dua cara dalam memipil salah satunya dengan memipil jagung di saat basah.

Artinya, di saat jagung baru dipanen kemudian disimpan kurang lebih 2 hari lalu di pipil.

Memipil jagung saat basah tidak bisa langsung dijual ke pengepul melainkan harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara dijemur di bawah terik matahari. Penjemuran dan pengeringan dilakukan selama 2-3 hari disesuaikan kondisi cuaca.

3. Memipil Jagung Saat kondisi Kering

Memipil dalam kondisi jagung kering adalah cara lain dalam pengolahan jagung sebelum dilakukan penjualan ke bandar. Tidak sedikit para petani melakukan cara ini.

Pengeringan Jagung (Foto: Dok. Pribadi)
Pengeringan Jagung (Foto: Dok. Pribadi)
Memipil jagung menunggu jagung kering di atas angin-angin atau gantungan jagung setelah dikupas. Jagung yang baru saja dipetik dari kebun lalu dikupas cangkang sebagian dan diikat beberapa ikatan.

Setelah diikat jagung digantung dan diangin anginkan kurang lebih 1 sampai 2 bulan.

4. Penimbangan dan Penjualan Jagung

Setelah jagung kering barulah dilakukan tahap penimbangan berat jagung. Sebelum diangkut ke bandar pengumpulan jagung. Saat ini harga jagung kering berkisar Rp 3.500 sampai Rp 4.000 per kilogram.

Jagung sendiri adalah komoditi pangan yang banyak manfaatnya, seperti berbagai bahan makanan untuk kebutuhan manusia hingga bisa dijadikan bahan makanan atau pakan ternak dan berbagai manfaat lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun