Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

31.03.24

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Diet Plastik untuk Turunkan Timbulan Sampah di Permukaan Bumi

24 April 2024   14:51 Diperbarui: 24 April 2024   14:59 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Diet Plastik untuk Turunkan Timbulan Sampah di Permukaan Bumi (Foto: Dok. Pribadi)

Plastik adalah benda sistetis yang tidak lepas dari kehidupan manusia. Setiap hari manusia menggunakan benda ini, seperti untuk mengemas/membungkus makanan, botol kemasan minuman, peralatan/perabotan rumah tangga, peralatan otomatif dan berbagai kegunaan lainnya.

Misalnya, saat berbelanja hampir semua orang tidak bisa lepas dari kantong plastik. Setiap kali belanja rata-rata orang menggunakan benda yang sulit terurai ini.

Walaupun di beberapa tempat belanja ada yang memberlakukan kantong plastik berbayar. Petugas tempat pembelanjaan menawarkan kepada konsumen apakah mau memakai plastik atau tidak, jika mau memakai maka ada biaya tambahan kantong platik, tujuannya adalah untuk mengurangi penggunaan plastik.

Namun, usaha untuk mengurangi tingkat pemakaian plastik melalui program kantong plastik berbayar yaitu melalui edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tidak semudah yang dibayangkan, karena masyarakat tetap saja berani membayar biaya kantont plastik dan tetap menggunakannya.

Di samping kegunaan, plastik juga sering kali mengundang masalah yakni menyebabkan timbulan sampah di sekitar kita. Baik itu sampah industri ataupun sampah atau limbah rumah tangga.

Sebagaimana kita ketahui, bahwa plastik adalah benda yang membutuhkan waktu yang sangat lama dalam menguraikannnya, misal dalam kurun waktu puluhan bahkan ratusan tahun baru bisa hancur.

Kadangkala, jenis benda ini tidak bisa terurai dengan kata lain benda dan menjadi sampah atau limbah abadi yang bisa menutupi dan mengotori permukaan bumi.

Dampak dari sampah plastik ini sangatlah banyak, di antaranya bisa menyebabkan pencemaran lingkungan darat dan air. Adanya timbunan plastik dalam tanah akan mengakibatkan tingkat kesuburan tanah terganggu.

Di tambah lagi, yang menjadi masalah adalah kebiasaan atau prilaku buruk manusia perihal sampah ini yang membuang  sampah plastik sembarang, contoh membuang plastik ke saluran air/sungai. Prilaku ini yang menyebabkannya tersumbatnya saluran oleh sampah plastik dan akhirnya menjadi banjir.

Diet Plastik untuk Turunkan Timbulan Sampah

Diet plastik adalah bagaimana merubah/perubahan prilaku seseorang untuk menurunkan tingkat penggunaan plastik, sehingga tidak timbulan sampah akan diminimalisir.

Telah dijelaskan pada artikel yang lalu bahwa untuk menangani masalah sampah ada tiga cara yakni Reduce (mengurangi penggunaan), Reuse (menggunakan ulang) dan Recycle (mendaur ulang).

Pada kali ini akan mempertegas kembali bahwa tiga cara tersebut adalah cara yang dipandang efektif untuk menghadapi masalah sampah terutama sampah anorganik, dalam hal ini plastik.

Ketiga cara itu, saya sebut Diet Plastik yaitu bagaimana seseorang agar tidak menggunakan atau berusaha menekan keinginannya dalam menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari.

Mengurangi bahkan tidak menggunakan bahan plastik yang akan menyebabkan timbulnya sampah adalah hal yang mutlak harus dilakukan. Seperti, pada saat belanja kita bisa membawa kantong dari rumah. Sehingga di tempat belanjaan kita tidak perlu  meminta kantong plastik.

Dengan masih menggunakan kantong yang sama saat berbelanja, maka akan membantu mengurangi timbulan sampah plastik. Sehingga terjadinya tumpukan sampah di sekitar kita akan ditekan seminim mungkin dan permukaam bumi yang kita pijaki akan terbebas dari sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun