Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pengalaman Basah Kuyup Saat Bertemu Arca Siwa di Prambanan Yogyakarta

23 April 2024   16:30 Diperbarui: 23 April 2024   16:34 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat di Candi Prambanan Yogyakarta (Foto: Dok. Pribadi)

Sekitar tiga bulan yang lalu atau tepatnya hari Kamis dan Jum'at, 4 - 5 Januari 2024, saya sekeluarga melakukan perjalanan wisata budaya ke Yogyakarta. Tidak banyak destinasi wisata yang saya kunjungi yakni Lava Tour Merapi (Museum Mini Sisa Hartaku) dan Candi Prambanan.

Hari pertama, kami mengunjungi Museum Mini Sisa Hartaku di Dusun Petung, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Museum Mini Sisa Hartaku merupakan museum yang menyimpan sisa-sisa letusan Gunung Merapi 14 tahun silam (2010).

Untuk sampai ke Museum Mini Sisa Hartaku,  kami harus naik mobil jeep yang telah disediakan warga atau pengelola wisata daerah tersebut. Sesampainya di museum kami mengabadikan momen indah di depan plang nama Museum Sisa Sisa Hartaku.

Ternyata benar sesuai namanya, di museum itu tersimpan sisa-sisa keganasan letusan gunung merapi berupa kerangka hewan-hewan ternak korban letusan, peralatan rumah tangga yang telah rusak akibat terkena erupsi merapi, hingga ke perabotan rumah tangga yang rusak.

Berdasarkan keterangan, museum ini adalah sebuah bangunan atau rumah yang saat kejadian adalah milik seorang warga yang tidak jauh dari letusan gunung merapi yaitu sekitar hanya berjarak tujuh kilometer.

Saat di Museum Mini Sisa Hartaku Yogyakarta (Foto: Dok. Pribadi)
Saat di Museum Mini Sisa Hartaku Yogyakarta (Foto: Dok. Pribadi)
Setelah melihat ini, kami merenung betapa dahsyatnya kekuasaan Sang Pencipta Allah Swt yang hanya meletuskan satu gunung, tapi bisa meluluhlantahkan alam sekitar.

Di hari kedua, selepas shalat Jumat kami mengunjungi objek wisata di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah yaitu Candi Prambanan.

Candi Prambanan menurut ketetapan UNESCO adalah situs Warisan Budaya Dunia (World Heritage). Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia dan candi terindah di Asia Tenggara.

Di Candi Prambanan ada 3 halaman. Di Halaman pertama inilah berdiri 16 candi, halaman dua terdapat banyak candi/situs kecil dan halaman ketiga adalah area luar termasuk taman Candi Prambanan.

Saat kami sedang ada di halaman pertama, tiba-tiba turun hujan lebat dan kami pun serta merta mencari perlindungan untuk beteduh, akan tetapi hujan terlalu cepat dan besar sehingga baju kami basah kuyup. Di saat baju kami basah kuyup kami terus naik ke candi utama paling tinggu sekitar 47/50 meteran dan di situlah kami bertemu arca Siwa atau Mahadewa.

Saat di Halaman Ketiga Candi Prambanan Yogyakarta (Foto: Dok. Pribadi)
Saat di Halaman Ketiga Candi Prambanan Yogyakarta (Foto: Dok. Pribadi)
Terlihat arca Siwa berukuran lebih besar dibandingkan dengan arca-arca lainnya yang ada di Candi Prambanan. Tinggi arca Siwa kurang lebih 6 meter itu  mempunyai tangan 4, dengan pakaian yang lengkap dan juga indah. Arca Siwa berpakaian atribut camara, aksamala, hiasan kepala yang berbentuk bulan sabit, dan juga seekor ular yang dililitkan di leher arca Siwa.

Masih kondisi basah kuyup karena terguyur hujan, kami berada dipelataran candi utama itu sekitar 10 menit. Setelah itu, kami pun keluar melanjutkan melihat-lihat kondisi candi-candi yang ada di Prambanan.

Setelah mengitari area Candi Prambanan, saya berpikir pantas UNESCO menetapkan tempat ini sebagai World Heritage atau Warisan Budaya Dunia, karena menyuguhkan maha karya budaya anak bangsa yang sangat luar biasa, baik dari segi budaya dan seni arsitekturnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun