Mengenakan kerudung warna hitam, kebaya hijau motif bunga, Nenek Enung warga Kampung Garogol Desa Margaasih Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, ditemui hari ini, Ahad (21/4/2024) sedang mengupas jagung.
Saat ditanya apakah nenek tahu hari ini adalah hari Kartini. Beliau pun menggelengkan kepala sambil tersenyum dan menjawab singkat, "teu terang" (bahasa Sunda) atau tidak tahu (bahasa Indonesia), katanya.
Nenek Enung yang saat ini berusia 77 tahun itu adalah sosok perempuan Indonesia yang kuat, karena sampai saat ini dirinya tidak mau menggantungkan hidupnya kepada orang lain, sekalipun kepada anak-anaknya.
Saat ini Nenek Enung tinggal sebatang kara di rumah peninggalan suaminya yakni Kakek Adna yang meninggal 11 tahun yang lalu. Tapi sewaktu-waktu, ada salah seorang anaknya yang menemani Nenek yang senang menggunakan kebaya ini.
Kemudian saat ditanya lagi, apakah Nenek Enung tahu siapa Ibu RA Kartini, saya kaget, sebab kali ini beliau menganggukkan kepala dan jawabannya lumayan panjang. Jawaban Nenek Enung sudah saya terjemahkan dari bahasa Sunda ke bahasa Indonesia.
"Ibu Kartini adalah pahlawan wanita Indonesia, Ibu Kartina adalah Ibu kita semua, ia adalah wanita yang cantik, cerdas, kuat dan senang berkebaya," ungkap Nenek Enung sambil saja beliau mengupas jagung di sebuah saung.
Saya kagum dengan sosok Nenek Enung, beliau tahu bahwa Ibu RA Kartini adalah sosok pahlawan nasional Indonesia yang cerdas kuat cantik dan kuat dan suka berkebaya.
Nampak kelihatan Nenek Enung ini di saat mudanya sama seperti Ibu RA Kartini yaitu wanita cantik pintar kuat dan mandiri serta senang mengenakan baju kebaya.
Walaupun saat ini, usia beliau sudah sepuh tapi kelihatan wajahnya menyisakan kecantikan. Beliaupun diusianya yang sudah senja tapi saja masih kuat bekerja.
Saya tak sengaja di hari Kartini ini bertemu dengan Nenek Enung. Tapi sepertinya sudah qadarullah bahwa saya harus bertemu sosok Kartini di masa kini.
Kemudian, Nenek Enung menjelaskan lagi bahwa Ibu Kartini adalah sosok wanita kuat yang mandiri, maka kata beliau hingga saat ini dirinya tidak suka menggantungkan hidupnya kepada orang lain.
Walaupun Nenek Enung mengakui bahwa anak-anaknya melarang untuk bekerja. Tetapi ujar Nenek dari 10 anak ini selagi masih diberikan umur sehat dan kuat dirinya akan terus bekerja mencari untuk penghidupan sehari-hari, yang penting pekerjaannya halal, kata Nenek Enung sambil tersenyum dan terus mengupas jagung.
Saat ini juga ungkap Nenek Enung sedang buburuh (bekerja) ke tetangga mengupas jagung dan ini juga atas keinginannya. Atas hasil kerjaannya itu, Nenek Enung dikasih upah kerja sebesar Rp 30.000 per hari. Waktu kerja Neneng Enung mengupas jagung mulai pukul 07.00 sampai 12.00 WIB.
Semoga Nenek Enung, panjang umur dan sehat selalu. Selamat hari Kartini 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
