Lebaran tahun ini adalah yang perdana Indah mudik ke kampung halamannya di Surabaya, Jawa Timur. Indah, perempuan asal Surabaya ini adalah sahabat saya yang bekerja di salah satu perusahaan makanan di Bandung, Jawa Barat.
Libur lebaran kali ini, Indah rasakan sangat mengesankan. Walaupun terasa singkat karena waktu mudiknya dipatok hanya satu pekan, namun di kampung halaman Indah bisa berkumpul merayakan Idul Fitri bersama keluarga dan sanak saudara.
Saat mudik dan balik lebaran tahun 2024 Indah memakai jasa transportasi umum Kereta Api yang menurut Kementerian Perhubungan adalah moda transportasi yang paling diminati masyarakat saat mudik balik lebaran.
Pagi ini, Indah baru saja tiba di Bandung selepas menghabiskan masa mudik lebarannya di Surabaya. Pengalaman Indah balik mudik memakai KA Turangga diceritakannya kepada saya.
Pada balik mudik tahun ini, Indah menunggang kereta api kelas eksekutif yang biasa beroperasi malam hari. Karena beroperasi malam hari itulah kereta api jenis ini sering disebut Ekspres Malam. Kereta api ini masuk ke kategori kereta ekspres (cepat) dengan rute jarak jauh.
Sekitar pukul 16.30, Indah naik dan berangkat KA Turangga dari Stasiun Gubeng Surabaya menuju Kota Bandung, dengan tujuan turun di Stasiun Bandung sekitar pukul 5 -an di pagi hari.
Di dalam gerbong kereta dengan kursi berwarna variasi biru putih nampak sejumlah penumpang sama halnya dengan Indah, sudah menempati kursinya masing-masing. Di tiap tempat dudukl/kursi kereta sudah ada bantal, selimut (yang disediakan PT KAI secara gratis).
Berhubung ada sesuatu yang harus dikerjakan, Indah mengeluarkan laptop dan membukanya dan disimpan ditempat khusus yang bisa megetik. Indah merasa bersukur dan nyaman menggunakan KA Turangga dengan berbagai fasilitas yang disediakan.
Tak terasa kereta api tiba di Stasiun Mojokerto sekitar pukul 17.00, lalu Indah mematikan laptop dan memasukannya dengan barang lainnya ke dalam bagasi kabin kereta yang tersedia sangat nyaman.
Sekitar 2 jam waktu perjalanan dari Stasiun Mojokerto kereta api sampai di Stasiun Madiun, Jawa Timur sekitar pukul 19.05. Karena sudah datangnya waktu salat Isya, lalu Indah pergi ke Toilet hendak buang air kecil dan berwudhu guna melaksanakan salat jama qasar takhir yaitu salat yang disatukan dan ditarik di akhir dikerjakan pada saat waktu Isya.
Selepas melaksanakan salat, di musholla KA Turangga, Indah sejenak menonton tv yang ada di kereta api, lalu membuka memeriksa HP melihat pesan atau  panggilan yang masuk. Hari semakin malam, tak terasa KA Turangga telah mengantarkannya di Yogyakarta pukul 21.19, tak berselang lama yaitu pukul 21.25 kereta api pun berangkat cepat menuju Bandung.
Untuk sekedar mengisi perut di kereta ini tersedia resto, dan Indah pun memesan nasi goreng ditambah teh hangat. Rasanya cukup enak dan harga bersahabat.
Setelah itu, Indah beristirahat tidur dengan merebahkan kursi kereta, menyandarkan kepala ke bantal dan menggunakan selimut guna manahan hawa dingin yang keluar dari AC kereta.
Pada pukul 03.08, Indah terbangun dan ternyata KA Turangga sudah sampai di Stasiun Cipeundeuy. Lantas, Indah pun tidak kembali tidur, tapi membuka-buka HP sambil menunggu waktunya salat Subuh, pada pukul 04.37 WIB.
Akhirnya, KA Turangga yang membawa dirinya dan penumpang lainnya tiba di Stasiun Bandung sekitar pukul 05.02, pagi dalam keadaan selamat. Setelah melihat jam tangan, Indah menyimpulkan bahwa waktu tempuh perjalanan Surabaya Bandung memakan waktu 12 jam setengah.
Catatan: Indah adalah bukan nama sebenarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H