Hari ini, Jumat (12/4/2024) saya dan keluarga, istri dan tiga orang anak hendak menuju Bandung selepas beberapa hari mudik di Tarogong Kaler Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Mulai bunderan alun-alun Tarogong Garut, kendaraan jadul si Merah Toyota EP81 yang dikemudikan anak nomor dua lajunya agak tersendat, dikarenakan padatnya kendaraan yang menuju arah Bandung dan Jakarta.
Nampak, para petugas Polisi masih terus mengawal jalanan agar lalu lintas tetap bisa berjalan lancar. Kendaraan kami pun bisa berjalan sedikit demi sedikit, walaupun terkadang berhenti beberapa menit.
Kepadatan kendaraan sangat wajar, karena masih suasana lebaran dan mudik yang dimanfaatkan masyarakat untuk bersilaturahmi, ditambah di wilayah Tarogong Kaler ada kawasan wisata favorite yakni Cipanas Garut yang banyak dikunjungi warga sekitar dan luar daerah.
Alhamdulillah, akhirnya kami pun bisa melewati jalur Tarogong Kaler. Kendaraan melaju lumayan cepat, tapi tidak berselang lama, yaitu memasuki jalan di Kecamatan Leles Garut, kendaraan kami pun kembali sudah terhadang antrian kendaraan. Di situlah pula bersiaga sejumlah Polisi.
Memasuki kawasan jalur Kadungora Garut, antrian kendaraan semakin padat baik dari Bandung menuju Garut dan juga dari Garut yang menuju Bandung. Ternyata di sinilah titik awal pemberlakuan sistem one way (satu arah).
Di jalan terdapat plang bertuliskan "Mohon Maaf Perjalanan Anda Terganggu Karena Sedang Dilaksanakan One Way, tertanda Satlantas Polres Garut."
Kendaraan kami dan yang lainnya pun berhenti antri sambil melaju pelan mengikuti intruksi yang telah diatur polisi. Tampak sejumlah polisi tetap berjaga mengatur lalu lintas (Lalin) arus balik mudik agar tetap lancar dan aman.
Dari keterangan salah seorang petugas polisi di Kadungora Garut mengatakan pemberlakuan satu arah (One Way) berdurasi sekitar 15-30 menit, dan dalam sehari bisa diterapkan hingga sebanyak hingga 11 kali.
Ia menjelaskan dengan pemberlakuan sistem One Way (satu arah) lalu lintas arus balik mudik lebaran 2024 arah Garut Bandung dan sebaliknya bisa mengurangi kemacetan dan kepadatan, sehingga lalu lintas pasca Idul Fitri masih dapat terkendali.
Selepas lewati jalur Kadungora, kami terus melanjutkan ke arah Bandung, melalui lingkar dan terowongan Nagre, lalu lintas pun berjalan lancar. Baru ketemu antrian lagi di jalur Nagreg dekat komplek militer 330 Cicalengka, namun tidak berlangsung lama.