Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mudik, Tradisi di Indonesia yang Tak Lekang oleh Zaman

5 April 2024   22:41 Diperbarui: 5 April 2024   22:47 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mudik Lebaran (Foto: Dok. Pribadi)

Mudik atau pulang kampung biasa dilakukan oleh sebagian besar warga Indonesia pada perayaan Hari Raya Keagamaan. Seperti pada mudik perayaan umat Islam yakni Hari Raya Idul Fitri atau dikenal juga hari Lebaran.

Entah kapan tradisi ini dimulai, tapi yang pasti saya sudah merasakan mudik ini sebanyak 27 kali atau hingga saat ini (2024) sejak saat itu (1997).

Sejak 27 tahun silam, saya mencari peruntungan di Kota Bandung, dan setiap tahun di saat jelang Lebaran saya pun ikut mudik untuk bertemu dan berkumpul bersama keluarga.

Mudik bagi umat Islam adalah tradisi tahunan yang sangat dinanti-nantikan. Sebab tradisi mudik adalah momen berkumpulnya bersama keluarga. Di saat mudik asyik bercengkrama, dan bertukar ceritan dengan keluarga atau sahabat.

Pada saat Ramadan tiba, bagi para perantau pasti telah mempersiapkan jauh-jauh hari guna pulang kampung atau istilah di kalangan warga Islam adalah mudik lebaran.

Sepertinya, tradisi mudik di saat lebaran tidaklah akan dilekang zaman, tapi tradisi akan selalu ada dan selalu ada. Karena mudik adalah sudah menjadi tradisi warga muslim di Indonesia yang sudah berlangsung turun temurun.

Selagi masih ada yang migran dan tiap tahunnya tenaga migran atau orang daerah yang berusaha dan tinggal di kota masih  cukup banyak, tentu, tradisi mudik di saat lebaran tak akan terhenti, malahan mudik akan selalu ada dengan berbagai ciri dan keunikannya.

Tradisi Mudik Ngangenin
Pada akhir Ramadan langsung terbersit dalam bayangan ada tradisi tahunan yakni mudik. Mudik sangat identik dengan macet di jalanan karena saking banyaknya kendaraan roda dua dan empat

Tidak ngangenin bagaimana, jarang ada momen macet-macetan di Jalanan kecuali pada saat ada mudik lebaran. Lalu muncul guyonan yakni kalau tidak macet di jalan sepertinya tidak kerasan mudiknya.

Setiba mudik, lalu kita bisa berkumpul dengan keluarga dan sahabat. Berbagi cerita,  saling mengunjungi antar keluarga dan sahabat.

Persiapan Saat Akan Mudik
Banyak hal yang harus dipersiapkan saat akan mudik lebaran, seperti, pastikan keamanan rumah yang akan ditinggal. Lalu, cukupkan perbekalan selama di jalan dan membawa oleh-oleh untuk buah tangan yang akan diberikan saat di kampung halaman nanti.

Selain itu, pastikan roda transportasi apa yang akan dipakai, apakah kendaraan pribadi atau kenderaan umum, sepeti bis, kereta api atau lainnya.

Jika mudik memakai kendaraan pribadi hendaklah memeriksa kondisi fisik kendaraan kita. Periksa kelayakannya, apakah kendaraan kita sehat atau tidak.

Semoga mudik kita selalu diberikan kelancaran, keselamatan, bahagia dunia dan akhirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun