Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso, melakukan kunjungan kerja ke PTPN I Regional 2 Jawa Barat, pada Senin (23/12/2024). Selama di PTPN I Regional 2 Mendag mengunjungi Usaha Hilir Perusahaan Perkebunan ini yang berada di Wilayah Bandung Timur.
Industri Hilir Teh PTPN I merupakan salah satu Unit di PTPN I Regional 2 yang memproduksi dan melakukan penjualan Retail Teh kemasan dengan merek andalan WALINI, GOALPARA, GUNUNG MAS dan NUSAKITA.
Kunjungan kerja Mendag di Bandung ke berbagai bidang usaha ini bersama Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Moga Simatupang, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Miftah Farid, Direktur Metrologi, Sri Astuti, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting), Bambang Wisnubroto.
Kunjungan ini dalam rangka meninjau dan pemantauan harga dan pasokan bahan pokok menjelang Natal dan tahun baru, apresiasi tertib ukur SPBE serta kegiatan pemasaran Komoditi teh terutama di PTPN I regional 2 Jawa Barat.
Seperti diketahui Industri Hilir Teh (IHT) adalah Unit eks PTPN VIII yang saat ini sudah merger menjadi PTPN 1 REGIONAL 2 Jawa Barat, merupakan unit retail PTPN I yang memproduksi teh kemasan celup dan seduh, kegiatan usaha unit IHT adalah mulai dari pengemasan sampai dengan pemasaran dan penjualan produk hilir.
Selain memproduksi dengan Teh kemasana merek sendiri (Walini, Goalpara, Gunung mas dan Nusakita) IHT juga melayani kegiatan maklun teh kemasan, dan yang sekarang dikembangkan adalah penjualan Blanded tea, di mana pemasarannya tidak hanya untuk pasar Domestik tetapi juga pasar luar negeri (eksport).
Saat ini Teh Merek Walini sudah dapat di jumpai dibeberapa negara, seperti Kanada, Amerka, Uni Emirat Arab dan Rumania serta telah memenuhi syarat Standard kesesuaian makanan di negara importir seperti, CFIA (Canadian Food Inspection Agency) dan AFOD LTD-Canada (Inggris & Prancis), FDA (Food and Drugs Administration)-USA (Inggris) dan SFDA (Saudi Arabia Food and Drugs Administration)-Timur Tengah (Arab).
Pada kesempatan ini, Menteri Budi didampingi Direktur manajemen Aset dan Pemasaran PTPN I Landi Rizaldi, beserta Region Head Desmanto dan SEVP Businesss Support PTPN I Regional 2 melepas Ekspor teh Walini ke Voncouver Kanada sebanyak 600 MC atau sekitar 15.960 kg senilai $ 16.456 atau sekira Rp 254.juta, atas kerjasama Industri Hilir Teh (IHT) PTPN I dengan AFOD Ltd untuk dipasarkan di Modern Market terkemuka Superstore Canada.
Atas kunjungan Menteri perdagangan, Industri Hilir teh PTPN I berharap pemerintah dapat memfasilitasi penjualan Komoditi teh ini, baik dari penjualan dalam negeri terutama syarat ketentuan Import dan juga penjualan ke Luar negeri yang diperkenalkan oleh atase perdagangan ke setiap Negara.
Mendag menyampaikan, Teh Walini bisa bersaing di pasar luar negeri karena sudah memenuhi standar negara tujuan ekspor dan mempunyai daya saing. Selain dukungan manajemen yang mumpuni, produk yang diekspor harus bisa beradaptasi. Artinya, produk tersebut harus bisa mengikuti standar negara tujuan ekspor.
Lebih lanjut Mendag mengungkapkan, Kemendag melalui perwakilan perdagangan di luar negeri terus berupaya memperluas pasar ekspor produk-produk Indonesia. Ia mengajak eksportir makanan dan minuman untuk memanfaatkan perwakilan perdagangan RI di luar negeri, seperti Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), dalam perluasan pasar ekspor pelaku usaha.
Mendag juga berharap, makanan dan minuman produksi Indonesia mampu menjadi raja di negeri sendiri. Selain itu, Mendag juga berharap akan makin banyak produk makanan dan minuman Indonesia yang dapat menembus pasar global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H