Dalam upaya memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke kancah internasional, Yayasan Al Ghifari melalui tim Angklung Universitas Al Ghifari (Unfari) Bandung akan tampil dalam acara Trade Tourism, Investment, and Cultural Forum (TTICF) 2024, yang rutin digelar KBRI Thailand di Bangkok, Jumat-Ahad (6-8/9/2024.
Ketua Pengurus Yayasan Al Ghifari, Dr. H. Tom Maskun, M.Pd menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk upaya Al Ghifari untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia internasional. "Angklung bukan hanya sekadar alat musik, tetapi juga merupakan representasi dari semangat gotong royong dan persatuan bangsa Indonesia," ungkapnya, Rabu (4/9/2024).
Lebih lanjut, Tom Maskun mengatakan acara tahunan yang digelar KBRI Thailand ini tidak hanya dihadiri oleh warga Indonesia di Thailand, tetapi juga ribuan warga setempat dan perwakilan dari berbagai negara. "Kami berharap melalui kegiatan ini, masyarakat Thailand dan lainnya dapat lebih mengenal dan mencintai budaya Indonesia," ujarnya.
Kali ini, sambung Tom Maskun, Yayasan Al Ghifari Bandung melalui Lembaga Kebudayaan Yayasan Al Ghifari dan tim angklung Universitas Al Ghifari terus berdedikasi pada pelestarian budaya Nusantara, khususnya Angklung.
Pihaknya juga berharap pentas budaya Angklung itu bisa menyuguhkan permainan yang baik, apik, sehingg bisa menarik minat warga Thailand dengan pesona alat musik tradisional asal Jawa Barat, Indonesia tersebut.
Sementara, Ketua Lembaga Kebudayaan Yayasan Al Ghifari, Dr. Dudung Abdullah, M.Si sebagai penanggungjawab kegiatan mengatakan tim Angklung Al Ghifari akan membawakan sembilan lagu pilihan, dua lagu diantaranya berasal negeri Gajah Putih yaitu Sabai-sabai dan Loy Krathong dan lagu pilihan lainnya adalah Bendera, Tanah Air, Sayang, Manuk Dadali - Yamko Rambe Yamko, Falling in Love, dan Heal The World.
"Kesembilan lagu tersebut akan ditampilkan dalam dua sesi. Sesi pertama pada saat opening ceremony dan sesi kedua pada kegiatan hari berikutnya", katanya.
Selain itu, ujar Dudung, pihaknya akan menampilkan seni budaya lainnya seperti Tari Topeng, Badaya dan Jaipong. "Penarinya mahasiswi dari Fakultas Sastra Universitas Al Ghifari, namanya Yuanlin Pinnaeda," ungkapnya.
Untuk diketahui, bahwa tim budaya ini, di bawah pembinaan Rektor Universitas Al Ghifari, Prof, Dr. H. Didin Muhafidin, M.Si., Dr. H. Gunawan Undang, M.Si dan pelatih Egi Herdiawan.
Rektor mengungkapkan bahwa kegiatan ini, sejalan dengan visi Unfari untuk mencetak lulusan yang berkarakter dan berdaya saing global. "Sebagai Rektor Universitas Al Ghifari, saya merasa sangat bangga atas kegiatan ini, dan bisa memperkenalkan angklung ke Thailand," ujarnya.
Kegiatan ini, kata Rektor tidak hanya sekadar pertukaran budaya, tetapi juga merupakan wujud nyata dari komitmen Unfari untuk mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar dan bangsa.
"Melalui angklung, kita telah membuktikan bahwa musik dapat menjadi jembatan yang menghubungkan antarbangsa dan memperkuat tali persaudaraan." tegas Prof Didin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H