Mohon tunggu...
Jujun Junaedi YAG
Jujun Junaedi YAG Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

Apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain (QS 94:7)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita Alaric, Siswa SD Plus Al Ghifari Berhasil Raih Juara 2 bersama Tim pada Kejuaraan Sepak Bola ATP U-11

25 Agustus 2024   09:32 Diperbarui: 25 Agustus 2024   09:53 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Alaric Reezqy Ramadhan, siswa berprestasi SD Plus Al Ghifari cabor Sepak Bola | Dokumentasi Pribadi

Alaric, Bintang Kecil di Lapangan Hijau

Alaric, atau nama lengkap Alaric Reezqy Ramadhan (11 tahun) adalah salah satu siswa berprestasi SD Plus Al Ghifari. Alaric yang saat ini duduk di kelas 5C mengaku sangat mencintai sepak bola. Setiap hari, ia selalu menyempatkan diri untuk berlatih menggocek bola di halaman rumahnya dan timnya, Bee Bold soccerschool.

Putra dari Bapak Yan Maulana dan Ibu Megawati saat diwawancarai, Sabtu (24/8/2024) menyampaikan cita-cita dan mimpinya yakni ingin mengharumkan nama baik keluarga, sekolah, SD Plus Al Ghifari dan timnya saat ini, Bee Bold soccerschool untuk meraih juara dalam setiap kompetisi sepak bola.

Kesempatan itu pun tiba saat dirinya dan tim untuk mengikuti Kejuaraan Sepak Bola ATP (Atiw Trophy Productions) yang dihelat hari Sabtu, 24 Agustus 2024 di Lapang Saragan UIN Bandung.

Alaric, menceritakan sebelum pertandingan dirinya dan tim dengan penuh percaya diri serta modal semangat terus berlatih dengan sungguh-sungguh. Latihan demi latihan mereka jalani dengan tekun. Alaric, yang memiliki kecepatan dan kelincahan yang mengagumkan, selalu menjadi andalan timnya.

Hari pertandingan pun tiba. Atmosfer lapangan begitu meriah. Sorakan penonton membakar semangat Alaric dan teman-temannya. Pertandingan demi pertandingan mereka lalui dengan penuh semangat juang. Alaric bermain dengan sangat gemilang, melewati lawan-lawannya dengan penuh percaya diri.

Sayangnya, pada pertandingan final, tim Alaric harus mengakui keunggulan lawan. Meskipun gagal meraih juara pertama, Alaric dan teman-temannya tetap bangga dengan pencapaianya yaitu menjadi juara 2. Alaric dan timnya telah berjuang sekuat tenaga dan memberikan yang terbaik untuk keluarga, sekolah dan timnya saat ini.

Berdasarkan cerita di atas, kita bisa menarik beberapa kesimpulan:

Pertama, Potensi Muda: Alaric Reezqy Ramadhan meskipun masih duduk di bangku SD, telah menunjukkan bakat dan potensi yang luar biasa dalam olahraga sepak bola. Prestasi juara 2 ini membuktikan bahwa ia memiliki kemampuan yang setara, bahkan mungkin melebihi, pemain-pemain lain yang lebih tua.

Kedua, Dedikasi dan Latihan: Untuk mencapai prestasi seperti ini, Alaric pasti telah melalui proses latihan yang intensif dan konsisten. Ia memiliki dedikasi yang tinggi terhadap olahraga sepak bola, sehingga mampu mengasah kemampuannya dan membawa timnya meraih kesuksesan.

Ketiga, Dukungan Lingkungan: Prestasi Alaric tidak terlepas dari dukungan lingkungan sekitarnya. Sekolah, keluarga, dan teman-temannya mungkin telah memberikan dukungan yang sangat berarti, baik secara moral maupun materiil. Lingkungan yang positif ini sangat penting untuk memotivasi seorang anak agar terus berprestasi.

Keempat, Prestasi Tim: Juara 2 yang diraih Alaric adalah prestasi tim. Ini menunjukkan bahwa Alaric mampu bekerja sama dengan baik dengan rekan-rekan satu timnya. Kerja sama tim yang solid adalah salah satu kunci keberhasilan dalam olahraga sepak bola.

Kelima, Harapan Masa Depan: Dengan prestasi yang gemilang di usia dini, Alaric memiliki potensi untuk menjadi seorang pemain sepak bola profesional di masa depan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, ia perlu terus berlatih keras dan mengembangkan kemampuannya.

Intinya: Alaric Reezqy Ramadhan adalah seorang contoh inspiratif bagi anak-anak Indonesia yang memiliki minat dalam olahraga sepak bola. Prestasinya membuktikan bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan lingkungan, anak-anak Indonesia mampu bersaing di tingkat yang lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun