Cahaya rembulan mulai menyapa
Sebuah cangkir kopi, aroma harumnya menguar
Menjadi teman setia di kala senja
Uap mengepul, menghangatkan jiwa
Setetes demi setetes, pahit manis berpadu
Menyiratkan kisah hidup, suka dan duka
Dalam setiap tegukan, makna tersembunyi
Di balik kegelapan, secercah harapan menyala
Seperti bulir kopi yang menggiling asa
Dalam keheningan malam, pikiran menjelajahi
Mencari jawaban, merangkai makna
Secangkir kopi, lebih dari sekadar minuman
Ia adalah sahabat yang setia menemani
Menjadi saksi bisu, setiap perjalanan hidup ini
Mengajarkan kita, untuk selalu bersyukur
Baca juga: Puisi | Pemuda Pencipta Rasa
Baca juga: Puisi | Merengkuh Angan
Baca juga: Di Antara Kaki Gunung Guntur
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!