Di kaki gunung yang diselimuti kabut,
Berdiri seorang lelaki, gagah dan kuat.
Wajahnya terukir garis pengalaman,
Matanya teduh, memancarkan keteguhan.
Selimut kabut bagai jubahnya,
Menyembunyikan jejak langkahnya.
Dia melangkah maju, tanpa ragu,
Menuju tujuan yang tak terjamah matanya.
Kabut menyelimuti sekelilingnya,
Menyisakan rasa dingin dan kesunyian.
Namun, lelaki itu tak gentar,
Dia terus melangkah, dengan penuh keyakinan.
Dia tahu, di balik kabut itu,
Terbentang jalan yang indah dan cerah.
Dia akan terus melangkah,
Hingga kabut itu sirna dan sinar mentari menerpa.
Lelaki berselimut kabut itu adalah simbol harapan,
Bagi mereka yang tersesat dalam kegelapan.
Dia menunjukkan bahwa, meskipun jalan hidup terjal dan berliku,
Kita selalu bisa menemukan jalan keluar, jika kita memiliki tekad dan keyakinan.agu,
Menuju tujuan yang tak terjamah matanya.
Kabut menyelimuti sekelilingnya,
Menyisakan rasa dingin dan kesunyian.
Namun, lelaki itu tak gentar,
Dia terus melangkah, dengan penuh keyakinan.
Dia tahu, di balik kabut itu,
Terbentang jalan yang indah dan cerah.
Dia akan terus melangkah,
Hingga kabut itu sirna dan sinar mentari menerpa.
Lelaki berselimut kabut itu adalah simbol harapan,
Bagi mereka yang tersesat dalam kegelapan.
Dia menunjukkan bahwa, meskipun jalan hidup terjal dan berliku,
Kita selalu bisa menemukan jalan keluar, jika kita memiliki tekad dan keyakinan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H