Mohon tunggu...
Jujun Junaedi 1
Jujun Junaedi 1 Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

Apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain (QS 94:7)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Lelaki Berselimut Kabut

4 Juli 2024   05:39 Diperbarui: 4 Juli 2024   05:42 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Puisi Lelaki Berselimut Kabut (Dok. Pribadi)

Di kaki gunung yang diselimuti kabut,
Berdiri seorang lelaki, gagah dan kuat.
Wajahnya terukir garis pengalaman,
Matanya teduh, memancarkan keteguhan.

Selimut kabut bagai jubahnya,
Menyembunyikan jejak langkahnya.
Dia melangkah maju, tanpa ragu,
Menuju tujuan yang tak terjamah matanya.

Kabut menyelimuti sekelilingnya,
Menyisakan rasa dingin dan kesunyian.
Namun, lelaki itu tak gentar,
Dia terus melangkah, dengan penuh keyakinan.

Dia tahu, di balik kabut itu,
Terbentang jalan yang indah dan cerah.
Dia akan terus melangkah,
Hingga kabut itu sirna dan sinar mentari menerpa.

Lelaki berselimut kabut itu adalah simbol harapan,
Bagi mereka yang tersesat dalam kegelapan.
Dia menunjukkan bahwa, meskipun jalan hidup terjal dan berliku,
Kita selalu bisa menemukan jalan keluar, jika kita memiliki tekad dan keyakinan.agu,
Menuju tujuan yang tak terjamah matanya.

Kabut menyelimuti sekelilingnya,
Menyisakan rasa dingin dan kesunyian.
Namun, lelaki itu tak gentar,
Dia terus melangkah, dengan penuh keyakinan.

Dia tahu, di balik kabut itu,
Terbentang jalan yang indah dan cerah.
Dia akan terus melangkah,
Hingga kabut itu sirna dan sinar mentari menerpa.

Lelaki berselimut kabut itu adalah simbol harapan,
Bagi mereka yang tersesat dalam kegelapan.
Dia menunjukkan bahwa, meskipun jalan hidup terjal dan berliku,
Kita selalu bisa menemukan jalan keluar, jika kita memiliki tekad dan keyakinan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun