Mohon tunggu...
Jujun Junaedi 1
Jujun Junaedi 1 Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

Apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain (QS 94:7)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa Universitas Al Ghifari Praktik Pemulasaraan Jenazah dalam Pendidikan Keagamaan

6 Juni 2024   12:43 Diperbarui: 6 Juni 2024   12:47 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Universitas Al Ghifari (Unfari) di Kota Bandung, Jawa Barat, sejak Senin pekan ini, (3/6/2024) hingga Sabtu besok (8/6/2024) mengikuti praktik pemulasaraan jenazah sebagai bagian dari pendidikan keagamaan mereka.

Rektor Universitas Al Ghifari, Prof. Dr. H. Didin Muhafidin, M.Si, pada Kamis (6/6/2024) saat dihubungi mengatakan praktik ini bertujuan untuk memberikan para mahasiswa pemahaman dan pengalaman langsung tentang tata cara memandikan, mengafani, dan menshalatkan jenazah sesuai dengan ajaran Islam.

Praktik ini dipimpin oleh dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) dan diikuti oleh ratusan mahasiswa dari semua Fakultas, antara lain Fakultas Ekonomi, Fakultas Sastra, FMIPA, FISIP dan FMIPA.

Prof Didin mengungkapkan para mahasiswa terlihat antusias dan serius mengikuti praktik ini. Mereka diajarkan cara memandikan jenazah dengan benar, mulai dari membersihkan seluruh tubuh hingga membungkusnya dengan kain kafan.

Selain itu, para mahasiswa juga diajarkan tata cara menshalatkan jenazah, termasuk membaca doa-doa yang dianjurkan. Praktik ini memberikan para mahasiswa kesempatan untuk belajar dan memahami tentang kematian dengan cara yang lebih praktis dan mendalam.

Rektor menjelaskan praktik pemulasaraan jenazah ini merupakan salah satu bentuk pendidikan karakter yang dilakukan oleh Universitas Al Ghifari selaras dengan program Yayasan Al Ghifari melalui Al Ghifari Masagi (pengkuh agamana yaitu kuat dan baik dalam pemahaman dan pelaksanaan ajaran Islam).

"Melalui praktik ini, para mahasiswa diharapkan dapat menjadi pribadi yang lebih beriman dan bertakwa kepada Allah SWT," ujar Prof. Didin Muhafidin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun