Kisah ini diambil dari kejadian nyata satu tahun yang lalu atau pada Ramadan 2023. Seorang pemuda di Bandung berprofesi sebagai tenaga kebersihan (cleaning service). Suatu hari ia pergi hendak membeli kebutuhan Ramadannya dengan memanfaatkan promo yang diberikan salah satu pusat pertokoan di Kota Bandung.
Ari adalah pemuda berusia 23 tahun asal Garut yang berprofesi sebagai cleaning service (tenaga kebersihan) di salah satu lembaga pendidikan di Kota Bandung.
Ia bekerja di tempatnya itu mulai Juli 2022 atau sudah selama 10 bulan sampai dengan Ramadan 2023. Ari termasuk pegawai yang disiplin, rajin, jujur dan bertanggung jawab. Maka, tak jarang dirinya diberikan apresiasi berupa gaji tambahan atau bonus dari pimpinannya.
Selama 10 bulan itu, Ari terus berusaha bekerja sungguh-sungguh dan selalu menyisihkan sebagian rizkinya untuk ditabung guna bekal hidup di masa selanjutnya.
Maklum, Ari adalah seorang pemuda dari kampung belum menikah dan sebagai tulang punggung keluarga yang harus menafkahi orangtua yang bekerja sebagai buruh tani. Ari juga harus membantu dua orang adiknya yang masih duduk dibangku sekolah.
Ari bercita-cita pada saat datangnya hari kemenangan yakni hari raya Idul Fitri tahun 2023, ingin sekali membahagiakan keluarganya tersebut dengan membawa berbagai macam oleh-oleh lebaran.
Tibalah saatnya Ari dengan hari yang ditunggu-tunggu yaitu hendak membeli berbagai kebutuhan Ramadan untuk pulang mudik. Tepatnya, Ari sudah menjalani hari-harinya di penghujung bulan Ramadan 2023.
Berbagai kebutuhan Ramadan dan mudik pun sudah dirincinya. Keuangan sudah disiapkan sesuai dengan kebutuhan dan budget yang ada.
Ari sudah mempunyai tempat pertokoan belanja yang akan dituju. Tentunya memilih pertokoaan yang menawarkan potongan harga alias promo. Rata-rata pertokoan di Kota Bandung pada saat Ramadan menempel berbagai informasi promo menarik.
Sore hari selepas pulang kerja Ari pergi ke salah satu pertokoan hendak belanja sekaligus memburu dengan memanfaatkan promo Ramadan. Setibanya, di pertokoaan Ari tidak memerlukan waktu lama untuk mengambil barang-barang yang hendak dibeli, karena ia sudah membuat daftar barang.
Ia mengambil barang-barang dan berbagai makanan dan minuman sesuai dengan rencana yaitu jenis barang yang diberi label diskon. Setelah itu, Ari bergegas ke kasir hendak membayar berbagai belanjaannya.
Di saat Ari akan menyerahkan sejumlah uang, tiba-tiba dibelakang antriannya ada seorang bapak yang menyetop Ari agar tidak membayarnya. Saat Ari menoleh ke belakang ternyata bapak itu adalah pimpinannya di tempat Ari bekerja.
Ari kaget, kenapa pimpinannya itu menyetop Ari untuk membayar belanjaanya. Ternyata, pimpinannya yang kebetukan hari itu berbelanja di pertokoan yang sama, ingin membayarkan semua belanjaan Ari.
Awalnya Ari menolak tawaran sang pimpinan, berhubung pimpinannya tersebut selama ini sudah sangat baik kepadanya. Tapi, pimpinan tersebut terus memaksa dengan alasan ingin bersedekah lebih kepada karyawan yang sudah bekerja sangat baik, seperti Ari.
Akhirnya, Ari pun menerima tawaran pimpinannya tersebut. Ia pulang dengan hati senang penuh syukur karena telah membawa berbagai barang yang diinginkan tanpa mengeluarkan uang sendiri sedikitpun.
Kisah itu, memberikan hikmah bahwa prilaku baik seseorang akan mengundang simpati banyak orang. Maka, berlakulah menjadi seseorang yang baik, jujur disiplin dan bertanggung jawab dalam segala hal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
