Mohon tunggu...
Jujun Junaedi 1
Jujun Junaedi 1 Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

Apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain (QS 94:7)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tak Rela Sungai Tercemar, Tiap Pagi Teten Punguti Sampah

26 Februari 2024   06:16 Diperbarui: 26 Februari 2024   06:26 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teten atau biasa disapa Mang Teten (54) warga Kampung Cimuncang, Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, hampir tiap pagi memungut sampah dari aliran sungai di dekat tempat tinggalnya.

Lelaki berperawakan agak gempal itu, tak rela aliran sungai di sekitar tempat tinggalnya tercemar karena banyaknya sampah.

Mang Teten yang setiap harinya bekerja serabutan dan terkadang menjadi buruh tani memunguti sampah di aliran sungai yang mengairi ladang pertanian di daerahnya.

Air sungai itu, menurut pengakuannya juga dipergunakan untuk kebutuhan kolam ikan warga. Terkadang ada warga di hilir yang memanfaatkan air sungai itu untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci baju dan lain-lain.

Untuk menjaga agar aliran sungai tetap terjaga bersih bebas dari sampah, terkadang Mang Teten setiap pagi menjaga sungai tersebut. Apabila ada warga yang hendak membuang sampah ke sungai, Teten pun sigap memperingati warga agar tidak membuang sampah ke sungai.

Tak Rela Sungai Tercemar, Tiap Pagi Teten Punguti Sampah (Foto: Dokpri)
Tak Rela Sungai Tercemar, Tiap Pagi Teten Punguti Sampah (Foto: Dokpri)
Teten berujar, sampah yang ia punguti bukan hanya sampah yang berasal dari rumah tangga, tapi juga berupa daun dan ranting bekas babatan pohon di sekitar aliran sungai. Warga tatkala memangkas, memotong pohon, lalu dedaunan dan batang rantingnyan dibuang ke sungai.

Teten cukup geram dengan prilaku warga yang masih suka membuang sampah ke sungai. Padahal sungai itu, sangat dibutuhkan oleh banyak masyarakat. Memungut sampah, Teten sudah melakoninya beberapa bulan belakangan ini.

Ia prihatian dampak banyaknya sampah di sungai, airnya bisa tercemar menjadi bau dan terkadang pada musim hujan seperti saat ini menyebabkan banjir. Luapan air sungai sering kali membanjiri area pertaniaan dan jalan di lingkungan warga setempat.

Mang Teten berharap agar warga lebih menyadari akan pentingnya merawat lingkungan untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar.

Tak Rela Sungai Tercemar, Tiap Pagi Teten Punguti Sampah (Foto: Dokpri)
Tak Rela Sungai Tercemar, Tiap Pagi Teten Punguti Sampah (Foto: Dokpri)

Sumber cerita: Diambil di Kampung Cimuncang, Rancabango Kab. Garut, Jabar, Ahad, 25 Februari 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun