Mohon tunggu...
Jujun Junaedi 1
Jujun Junaedi 1 Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

Apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain (QS 94:7)

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sampah: Antara Berkah dan Musibah, Lakukan 3 Hal agar Sampah Tidak Jadi Masalah

9 Februari 2024   16:57 Diperbarui: 9 Februari 2024   17:41 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Memungut Sampah (Foto: Freepik)

Setiap hari sulit rasanya kita terlepas dari masalah sampah. Sampah sangat mudah dijumpai seperti di rumah, di halaman lingkungan rumah, sekolah, perkantoran, di pasar, pertokoan, di jalan dan lain-lain.

Sampah itu sendiri adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau setengah padat baik berupa zat organik atau anorganik. Sampah ada yang bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke tempat pembuagan sampah (TPS).

Ada dua dampak dari sampah ini. Pertama sampah bisa mendatang berkah dan kedua sampah akan mengundang musibah.

Jika masalah sampah ini bisa dikelola dengan baik dan benar, tentunya akan mendatangkan keberkahan. Artinya dengan sampah ini manusia akan mendapatkan kebaikan.

Menangani masalah sampah bukan hanya mengampanyekan pentingnya mengurangi penggunaan bahan makanan/keperluan dapur dan alat rumah tangga yang sulit terurai, tetapi bagaimana mencari solusi yang dapat menguntungkan bagi masyarakat itu sendiri.

Penggunaan bahan yang mudah terurai, tentunya akan lebih meringankan masyarakat itu sendiri guna menanggulangi masalah sampah. Sampah yang mudah terurai pasti akan memudahkan mahkluk pengurai sampah untuk meleburkannya. Artinya sampah akan mudah berkurang dengan sendirinya.

Di sisi lain sampah akan memberikan keberkahan bagi masyarakat, jika dapat dikelola dan diolah dengan baik. Pengelolaan sampah yang baik akan mendatangkan sumber rezeki bagi masyatakat. Diantara cara pengelolaan sampah yanng baik adalah dengan memisahkan sampah organik dan anorganik.

Sampah organik misalnya adalah sampah yang berasal dari sisa makanan di rumah, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Sampah organik juga bisa berasal dari daun dan ranting yang sudah layu dan jatuh ke bumi. Sampah organik inilah bisa diolah menjadi barang yang berdayaguna, seperti jadi bahan pupuk organik berupa kompos.

Kemudian sampah anorganik juga bisa mendatangkan berkah dengan cara memilah bahan-bahan sampah yang dapat di daur ulang. Kita bisa memilah sampah dari bahan kertas, besi, logam dan lainnya yang dianggap bisa mendatangkan sumber rezeki dengan cara dijual.

Terkait sampah inilah, masyarakat bisa membuat bank sampah untuk pemberdayaan ekonomi warga. Bisa saja tiap anggota keluarga menyetorkan ke bank sampah itu setelah sampai selesai dipilah. Setiap penyetoran sampah akan mendapatkan perputaran dan penambahan pendapatan ekonomi bagi masyarakat itu sendiri.

Selain mendapatkan berkah, karena sampah juga akan mendatangkan masalah berupa musibah. Masih banyak masyarakat kita belum menyadari pentingnya mengelola sampah dengan baik.

Sampai saat ini, masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan. Mereka tidak berpikir dampak negatif dari membuang sampah ke sembarang tempat. Perbuatan buruk perihal sampah  yang tidak boleh diikuti adalah seperti membuang sampah ke sungai, membakar sampah dan membuang sampah di jalan, sehingga menimbulkan bau tak sedap yang bisa menimbulkan pencemaran udara dan penyakit.

Dampak negatif lainnya dari sampah yang dibuang ke sungai adalah terjadinya kerusakan kadar kenormalan dan kesehatan air serta lebih patalnya menimbulkan bencana banjir.

Berikut 3 hal yang perlu dilakukan agar sampah tidak menimbulkan masalah.

1. Tahan dari Membuang Sampah Sembarangan

Menahan diri untuk tidak membuang sampah sembarangan adalah hal yang sangat dianjurkan. Hal ini biasanya datang dari kesadaran individu masing-masing.

Orang yang tidak berani membuang sampah sembarangan di hatinya tertanam jiwa takut, yaitu takut membahayakan orang lain. Takut karena sampah bisa mencelakan banyak orang. Di dalam ajaran Islam orang yang tidak mau merusak dan mencelakan orang lain adalah orang yang bertakwa.

2. Simpan Sampah pada Tempatnya

Setelah kita berhasil untuk tidak membuang sampah sembarangan, langkah selanjutnya adalah membuang sampah pada tempatnya. Hal ini menandakan adanya kesadaran pada dirinya untuk hidup disiplin tidak membuang sampah di sembarang tempat.

Orang seperti ini tidak akan membuang sampah ke semberangan tempat, sebelum menemukan tempat yang semestinya.

3. Pungut Sampah adalah Sedekah

Hal yang ketiga ini adalah kunci pokok agar sampah tidak jadi masalah. Karena di dalam hatinya sudah tertanam bahwa memungut atau mengambil dan membuang sampah adalah perbuatan amal ibadah dan digolongkan sedekah yang pahalanya mengalir terus menerus. Seperti halnya seseorang yang mendapati duri di jalan yang bisa membahayakan banyak orang, lalu dipungut dan disimpan di tempat yang aman. Itulah sedekah.

Tiga hal itu didapat penulis saat mengikuti pengajian yang disampaikan Aa Gym (KH. Abdullah Gymnastiar), di Bandung sekitar tahun 2016. Semoga bermanfaat dan berkah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun