Seratus lebih siswa-siswi kelas 4 SD Plus Al Ghifari Kota Bandung beserta guru melakukan kunjungan studi atau diberi nama pengenalan lingkungan ke Museum Mandala Wangsit Siliwangi, Selasa (6/2/2024).
Neni Nuraeni, S.Pd, Guru Kelas 4C mengatakan tujuan pengenalan lingkungan adalah untuk mengenalkan lingkungan sekitar dari berbagai aspek baik budaya, sejarah, ilmu pengetahuan, dan lain-lain.
Pengenalan lingkungan, jelas Neni adalah program sekolah dalam rangka mengimplementasikan materi yang telah diajarkan.
"Alhamdulillah, hari ini bersama-sama berkunjung ke Museum Mandala Wangsit Siliwangi, dalam rangka mengenalkan sejarah perjuangan rakyat Jawa Barat, terutama perjuangan tentara Siliwangi," katanya.
Selasa, 6 Februari 2024 sekitar jam 09.15, rombongan SD Plus Al Ghifari terdiri 104 siswa dan 8 guru tiba di Musium Mandala Wangsit Siliwangi, Jalan Lembong No. 38 Kota Bandung.
Rombongan diterima Oih Solihudin (54), pemandu dari Museum Mandala Wangsit Siliwangi. Siswa-siswi dikumpulkan dan dipersilahkan duduk di sebuah ruangan/bangunan yang konon sebut Oih adalah bangunan asli dulu dihuni orang Belanda.
Di ruangan tersebut nampak ada beberapa lukisan dan foto yang menggambarkan tentara Siliwangi. Oih sang pemandu membuka acara dengan memperkenalkan dirinya. Ia mengaku sudah menjadi pemandu di museum itu sejak tahun 1994 (30 tahun).
Di depan anak-anak, Oih Solihudin menceritakan bagaimana perjuangan tentara Siliwangi, menghadapi penjajah Belanda hingga Jepang. Termasuk menceritakan gugurnya Letkol Lembong dan 79 orang prajurit Siliwangi dibantai tentara Angkatan Perang Ratu Adil (APRA).