Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - terus lumampah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kabar dari Bandung Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sahabat Terbaikku Sudah Pergi Tak Akan Kembali

11 Januari 2024   23:06 Diperbarui: 11 Januari 2024   23:12 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bapak Sehudin atau akrab sering dipanggil Mas Udin (62) adalah sosok pribadi yang baik. Mas Udin dikenal pribadi yang ramah dan akrab dengan siapapun. Dalam pergaulannya, ia sangat dekat dengan masyarakat.

Perkenalan dengan Mas Udin, kira-kira sejak tahun 2000an. Ia dikenal sebagai tukang baso di daerah Rancakasumba, Kelurahan Cisaranten Kulon, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.

Memang, perkenalan Aku dan Mas Udin, waktu itu tidak terlalu dekat, tapi hanya sekedar kenal. Rumah Aku dan Mas Udin jaraknya dekat yakni satu RW hanya beda RT saja. Alhamdulillah, qadarullah sekitar tahun 2013an, Aku pindah tempat tinggal ke daerah dekat rumah Mas Udin, bahkan satu blok/kavling.

Sejak itulah, keakraban Aku dan Mas Udin semakin dekat. Maklum beliau itu adalah seorang tokoh masyarakat (pernah menjabat sebagai Ketua RT) di wilayahnya yang sering dimintai arahan dan pandangannya oleh warga sekitar. Waktu itu, Mas Udin masih berprofesi sebagai pedagang baso yang mangkal di rumahnya.

Di saat Aku hendak pindah waktu itu ke tempat tinggal baru dekat rumah Mas Udin, pertama yang saya datangi adalah Mas Udin sendiri. Aku ngobrol dengannya latar belakang kepindahan. Setelah menemui Mas Udin, beliaupun menyarankan agar Aku melapor ke Ketua RT setempat.

Setelah Aku menetap di tempat tinggal baru, Aku sering berinteraksi dengan Mas Udin. Aku sering bermain ke rumahnya, yang memang rumah Mas Udin dikenal sangat terbuka untuk siapa saja.

Ketokohan Mas Udin, sejak lama tidak berubah. Ia sosok yang ramah, bijaksana dan mudah bergaul dengan siapa saja, termasuk dengan Aku sebagai warga baru.

Berselang waktu berlalu, yakni tahun 2015an Aku dan Mas Udin bertemu hendak melaksanakan kerja bakti. Di saat itu pula Mas Udin berkata kepadaku, bahwa di wilayahnya ingin diadakan pemekaran wilayah/RT untuk pemerataan dan kemajuan pembangunan. Saat itu, Mas Udin memintaku untuk bersedia menjadi Ketua RT nya, dan Akupun menyanggupinya dengan syarat Mas Udin bersedia pula sebagai pengurus RT jika pemekaran RT terealisasi.

Proses perjalanan untuk pemekaran RT lumayan cukup lama, dan akhirnya akhir tahun 2015 pemekaran RT terwujud. Awal tahun 2016, Aku resmi dilantik sebagai Ketua RT 07 RW 07 Kelurahan Cisaranten Kulon Kecamatan Armananik Kota Bandung. Mas Udin pun ikut dilantik sebagai Bendahara RT 07.

Sejak itulah yakni sama-sama sebagai pengurus RT, kedekatan Aku dan Mas Udin semakin dekat. Bahkan, bisa dibilang sangat dekat seperti saudara sendiri.

Kerja sama Aku dan Mas Udin dikepengurusan RT 07 berjalan sangat baik. Terlebih dilatar belakangi bersama-sama ingin memajukan wilayah, yang sejak lama terlihat kurang terurus.

Telah banyak yang telah kami perbuat, mulai pembangunan jalan kavling, pembentukan satuan keamanan (satpam) beserta pos keamanan hingga pendirian dan pembangunan Masjid dari wakaf Ibu Hj. Djuliah dan keluarga.

Khusus pada pembangunan Masjid Al Ikhlas di RT 07 RW 07 mulai tahun 2015, kedekatan Aku dan Mas Udin semakin dekat. Kami bekerja sama mendirikan masjid Al Ikhlas dan selesai pembangunan tahun 2016. Sejak itulah, kami diamanahi agar Masjid Al Ikhlas diurus dan dijadikan shalat fardhu lima waktu, shalat Jum'atan dan berbagai kegiatan lainnya yang berhubungan dengan masjid.

Tahun 2021 kami purna tugas jadi pengurus RT 07 dan fokus mengurus Masjid Al Ikhlas. Pasca berhenti jadi pengurus RT, malahan kami semakin dekat berkhidmat selaku pengurus Masjid Al Ikhlas.

Mas Udin Meninggal Dunia

Di saat kami bersama berkhidmat untuk ummat melalui Masjid Al Ikhlas, pada hari Selasa malam, (9/1/2024) pukul 21.00an Mas Udin dikabarkan meninggal dunia mendadak di rumah sakit pada usia 62 tahun.

Di saat ada kabar Mas Udin meninggal dunia Aku sedang di luar kota. Lalu, Akupun balik langsung ke rumah hendak bertajiah ke rumah duka almarhum.

Esok harinya, yakni Rabu (10/1/2024) jenazah Mas Udin dishalatkan di Masjid Al Ikhlas, dan hari itu juga, jenazah Mas Udin di bawa ke tempat kelahirannya di Tegal, Jawa Tengah guna dimakamkan.

Alhamdulillah, Aku dan pengurus Masjid Al Ikhlas lainnya bisa mengantarkan jenazah Mas Udin sampai ke pemakaman di Tegal, Jawa Tengah.

Selamat jalan Sahabat Terbaikku, Mas Udin alias Bapak Sehudin. Terima kasih Mas Udin. Engkau dikenal sebagai tokoh yang ramah, pekerja keras dan seorang dermawan. Semoga Mas Udin diterima iman islamnya, dimaafkan segala kehilapannya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun