Saat melakukan perjalanan (safar) seringkali menjumpai jalanan yang menanjak dan menurun. Di saat inilah seorang muslim dianjurkan untuk membaca dzikir.
Dzikir di sini dimaksudkan untuk selalu mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Sebagaimana orang yang beriman diperintahkan agar selalu mengingat Allah Swt. dalam berbagai keadaan.
Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 191 menyatakan bahwa orang-orang yang berakal yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.
Kemudian ia berkata, "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya untuk ayat ini adalah bahwa manusia yang beriman dan berakal sehat agar selalu berdzikir (mengingat Allah Swt.), baik dalam kondisi berdiri (dalam shalat ataupun di luar shalat), termasuk dalam situasi perjalanan.
Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar menyebutkan sebagaimana yang diriwayatkan Al Bukhari (dalam shahihnya) dan Sunan Abu Dawud, bahwa Rasulullah Saw., jika melewati jalanan menanjak beliau mengucapkan takbir (Allahu Akbar), dan mengucapkan tasbih (Subhanallah), jika beliau melewati jalanan menurun.
Dari sahabat mulia, Jabir bin Abdullah ra., dia berkata, "Kami, pada saat naik mengucapkan takbir dan pada saat turun mengucapkan tasbih." (HR. Bukhari, Nasa'i, dan Ad-Darimi).
Untuk itu, jika melakukan perjalanan jauh, Rasulullah Saw., menganjurkan agar mengucapkan takbir (Allahu Akbar, artinya Allah Maha Besar) saat melewati jalan menanjak, dan mengucapkan tasbih (Subhanallah, artinya Maha Suci Allah) saat melewati jalan menurun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H