Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - terus lumampah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kabar dari Bandung Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kita Semua Terpidana Mati, Hanya Menunggu Jadwal Eksekusi

22 Oktober 2022   07:10 Diperbarui: 22 Oktober 2022   07:28 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Masih ingat nama-nama terpidana mati yang sudah dieksekusi, seperti Raheem Agbaje Salami yang merupakan salah satu narapidana Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan yang pada 2015 silam dieksekusi mati. Ia merupakan Warga Negara Nigeria dan tertangkap basah di Indonesia memiliki 5 kilogram heroin.

Narapidana mati lainnya yang telah dieksekusi adalah Mary Jane. Pada 2010 silam ia ditangkap di Bandara Adi Sutjipto. Warga negara Filipoma itu terbukti menyendupkan heroin seberat 2,6 kilogram.

Kemudian narapidana mati yang telah dieksekusi pada 29 April 2015 karena kasus narkoba adalah Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Mereka menyelundupkan heroin seberat 8,3 kilogram.

Lalu Rodrigo Gularte warga negara Brazil yang menyelundupkan barang haram kokain di papan selancarnya di Indonesia seberat 19 kilogram telah dieksekusi mati pada tahun 2015 di Nusakambangan.

Pada 29 Juli 2016 di Nusakambangan, Jawa Tengah terpidana mati lantaran kasus narkoba yakni Freddy Budiman telah dieksekusi oleh regu tembak. Freddy Budiman dikenal sebagai bandar terbesar narkoba di Indonesia.

Unik dari Freddy Budiman adalah ia salah seorang terpidana mati yang tidak gentar menghadapi regu tembak. Terbukti dalam pemintaan terakhirnya sebelum ditembak, agar matanya tidak ditutup saat dieksekusi.

Kemudian Freddy Budiman saat di penjara sambil menunggu eksekusi, dikenal sangat getol menjalankan ibadah seperti shalat dan mengaji. Bahkan sesaat sebelum dieksekusi ia telah menghatamkan bacaan Al-Quran.

Catatan khusus bagi Freddy Budiman adalah ia sudah mengakui dan menyadari bahwa perbuatannya salah dan melanggar hukum agama dan negara. Sehingga dirinya selama masa di penjara menunggu jadwal eksekusi dikabarkan berprilaku sangat baik menjalankan aktivitas ibadah sebagai seorang muslim.

Jalan kematian bermacam-macam, bukan hanya karena dihukum mati di depan regu tembak, tetapi masih banyak lagi, seperti baru-baru ini sedikitnya telah dinyatakan meninggal dunia sebanyak 134 orang atas tragedi Kanjuruhan Malang, dan ratusan ribu orang meninggal dunia karena wabah Covid-19.

Allah SWT yang Maha pengampun sebagaimana Asmaul Husna at-Tawwab (Maha Penerima Taubat) pasti menerima hambanya yang sadar akan kesalahan kemudian berusaha kembali ke jalan yang benar dan bersungguh-sungguh untuk bertaubat kepada-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun