RABIUL AWWAL dalam kalender Hijriah adalah bulan yang ketiga setelah Muharram dan Safar.
Bulan Rabiul Awwal adalah bulan yang bersejarah bagi seluruh umat karena di bulan inilah telah lahir seorang manusia yang mulia yang kelak menjadi Nabi dan Rasul Allah. Beliau adalah Nabi Muhammad SAW.
Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury dalam bukunya yang berjudul Shahih Sirah Nabawiyah menyebutkan bahwa Rasulullah SAW dilahirkan ditengah keluarga bani Hasyim, di Mekah pada hari Senin pagi tanggal 9 Rabiul Awal, yaitu pada awal tahun ketika peristiwa gajah terjadi, bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April tahun 571 M.
Nabi Muhammad terlahir dari seorang ibu yang bernama Aminah dan ayahnya yaitu Abdullah bin Abdul Muthallib.
Ibunda Rasulullah SAW, Aminah berkata sebagaimana riwayat Ibnu Sa'ad, "Ketika aku melahirkannya, aku melihat ada cahaya yang keluar dari kemaluanku dan menyinari istana-istana negeri Syam."
Hal serupa juga diriwayatkan oleh Ahmad, Ad-Darimi dan yang lainnya bahwa telah terjadi irhash (kejadian luar biasa yang menjadi tanda-tanda kenabian) yang menunjukkan bukti penguat karasulan Muhammad ketika beliau dilahirkan. Diantaranya adalah runtuhnya empat belas balkon di istana Kisra dan padamnya api yang disembah oleh orang-orang Majusi serta hancurnya gereja-gereja di sekitar Buhairah yang amblas ditelan bumi.
Dalam pertumbuhannya, sosok Rasulullah SAW telah menampakan sekian banyak keistimewaan dan kelebihan dari berbagai lapisan masyarakat.
Pribadi mulia Nabi Muhammad SAW tauladan bagi seluruh alam, artinya beliau sebagai panutan (tauladan) seluruh umat bukan hanya bagi umat Islam saja. Firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Anbiya ayat 107, Wa maaa arsalnaaka illaa rohmatal lil-'aalamiin, "Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam."
Berikut pribadi mulia Rasulullah SAW yang harus ditauladani oleh seluruh umat manusia, termasuk uswah untuk para pemimpin dan calon pemimpin.
Beliau adalah pribadi yang unggul dan memiliki kecerdasan dalam berpikir serta memiliki pandangan yang tajam. Diri Rasulullah SAW mendapat sanjungan karena kecerdikan yang dimilikinya, dan lurus dalam berpikir dalam mencapai tujuan.