Mohon tunggu...
Junaidi FeryEfendi
Junaidi FeryEfendi Mohon Tunggu... Dosen - penulis

peneliti dibidang pendidikan UMSurabaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Matematika Berbasis Proyek, Alternatif Pembelajaran di Masa Pandemi

31 Juli 2021   23:14 Diperbarui: 31 Juli 2021   23:50 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana telampir dari surat edaran mendikbud No. 4 tahun 2020, Pembelajaran berbasis proyek memlikiki tujuan utama untuk memberikan pelatihan kepada peserta didik untuk lebih bisa berkolaborasi, gotong royong, dan empati dengan sesama.

Pembelajaran ini sangat efektif diterapkan untuk peserta didik mengajak peserta didik bekerjasama dengan pihak manapun, mempermudah peserta didik dalam mendapatkan tutor baik yang sebaya maupuan diatasnya.

Contoh dalam pembuatan mainan layang-layang, peserta didik dapat bekerjasama dengan kakaknya atau tetangganya yang sudah berpengalaman dalam membuat layang-layang, disitu konsep bekerjasama dengan orang lain akan melatih peserta didik berkolaborasi dalam menyelesaikan sebuah proyek sambil belajar.

Orang yang mengajarinya bisa menjadi guru dadakan bagi peserta didik sebagai pengganti guru yang sesungguhnya. Tanpa disadari mereka akan menyelesaikan proyek sambil belajar konsep matematika yang diberikan oleh guru.  

Oase bagi Orang Tua 

Disadari atau tidak Pembelajaran jarak jauh juga menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua dalam mendampingi anak. Orang tua hari ini dipaksa menjadi guru baru bagi anaknya dalam membantu proses pembelajaran. Tentunya ini bukanlah hal mudah yang harus dilakukan oleh kebanyakan orang tua.

Orang tua bisa menjadi pendidik diranah sosial bagi anaknya namun dalam peningkatan kapasitas akademik perlu penyesuaian yang tidak bisa dilakukan secara instan, butuh proses yang panjang ditengah kondisi yang mendesak. Maka tawaran belajar berbasis proyek ini menjadi oase bagi orang tua dalam membimbing dan mengawasi anaknya dalam belajar.

Orang tua lebih mudah memantau dalam belajar karena guru yang sesungguhnya adalah mereka yang memiliki banyak pengalaman. Pengalaman yang kemudian dikayakan dengan materi yang disampaikan secara menarik akan membuat pengetahuan peserta didik jauh lebih bermakna.

Selain itu orang tua juga bisa membantu peserta didik dalam mendokumentasikan proses pengerjaan proyek yang ditugaskan oleh guru mulai dari awal hingga selesai, hal ini mempermudah guru dalam melakukan evaluasi proyek yang dikerjakan oleh peserta didik. Tidak hanya dalam aspek kognitif saja, melainkan aspek afektif dan psikomotor.

Dengan konsep belajar matematika berbasis proyek semua elemen bersama-sama membantu peserta didik dalam belajar dan mendekatkan matematika dengan kehidupan real secara tidak langsung mengajarkan mereka bahwa matematika tidak hanya abstrak namun dekat dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun