Mohon tunggu...
Jumari (Djoem)
Jumari (Djoem) Mohon Tunggu... Seniman - Obah mamah

Hidup bergerak, meski sekedar di duduk bersila.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Candi Itu "Saru"

29 Januari 2012   11:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:19 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1327835568566959739

Saru adalah kosakata dalam bahasa Jawa, yang artinya porno. Kenapa saya kasih judul itu untuk berbicara tentang candi ini? Karena memang candi ini sangat terkenal dengan simbol Lingga Yoninya. Namanya adalah Candi Sukuh, terletak di lereng Gunung Lawu sebelah barat. Berdekatan dengan candi Cetha. Dahulunya di puncak candi terdapat sebuah patung Lingga yang sangat besar, namun sekarang sudah diambil dan dibawa ke Jakarta, dimasukkan museum Nasional. Sehingga puncak candi sekarang kelihatan datar tak ada apa-apa. [caption id="attachment_166985" align="alignleft" width="420" caption="Candi Sukuh"][/caption] Candi ini sangat kaya dengan simbol lingga dan yoni. Coba perhatikan pintu naik kepuncak candi tersebut, dan imajinasikan itu adalah yoni. Serta di depan candi induk masih terdapat simbol yoni lagi yang di dalamnya terdapat patung seorang bocah yang sedang meditasi. Belum lagi candi yang paling depan bawah, jelas sekali di dalamnya terdapat simbol Lingga Yoni. Dan jika diperhatikan lebih jeli lagi setiap jalan yang menuju candi induk yang dibuat hanya bisa masuk satu orang itu kita lihat dari jarak jauh juga seperti Yoni. Ya lingga yoni, awal mula peradaban manusia mengenal kehidupan bermuara. Simbol kesuburan dan simbol kemakmuran. Tak ada lingga maka tak ada yoni, dan mungkin tak akan ada kehidupan. Dalam candi ini terdapat relief yang bercerita tentang Sudamala dan Dewa Ruci. Kedua cerita pewayangan yang terkenal sebagai cerita pangruwatan (tolak balak). Sudamala bercerita tentang kehidupan Dewi Uma yang berubah wujud jadi Durga dan kemudian atas pertolongan Sadewa jadi Dewi Uma lagi. Sedangkan Dewa Ruci sudah diketahui banyak khalayak bercerita tentang perjalanan spiritualnya si Bima (Werkudara). Candi itu saru, kalau ditinjau secara makna harafiah. Simbol-simbol yang begitu nyata dan jelas itu sangat porno. Dan ini pula jadi pertentangan dan ingin dirobohkan, untunglah masih bisa diselamatkan. Candi itu Saru, porno, melebihi pornonya para bintang porno. Namun kenapa ketika orang masuk candi tersebut diam dan tak menganggap itu hal porno. Berarti sekali lagi porno adalah pada diri masing-masing individu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun