Mohon tunggu...
Jumari (Djoem)
Jumari (Djoem) Mohon Tunggu... Seniman - Obah mamah

Hidup bergerak, meski sekedar di duduk bersila.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Dasar Omes

6 Agustus 2011   05:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:03 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dasar omes di bulan puasapun tetep saja ga ketinggalan. Tapi ini bukan soal berlendir lho, yang satu ini memang sangat jadi pantangan bagi Jamaah Al Kenthiriyah. Kembali lagi si Wepe berulah di tengah jemaah saat sholat tarawih bersama di Masjid Al Kenthiriyah. Ceritanya begini. Malam ini terasa sial bagi Amaluddin yang jago ngaji di kalangan jamaah masjid. Bukan lantaran ga ada uang untuk beli sahur dan berbuka. Tetapi karena malam itu entah darimana datangnya sial, waktu sholat berdampingan dengan Wepe. Awal sholat Isyak si Wepe sih belum melakukan aksi apapun. Hingga menginjak mau sholat tarawih empat rekaat yang ke-2 nih, Wepe terbayang bibir manisnya Hawa yang aduhai. Sholatnyapun sudah tak kusuk, kadang menoleh-noleh sendiri ke Amaluddin yang ada di samping kiri dan Engkong disamping kanannya. "Nii sholat lama amat sih, pengen berfantasi akunya." Bisik Wepe dalam hati. Waktupun terasa lebih lama, hingga kadang Wepe berjingkat-jingkat sendiri sambil meledek teman-teman di sampingnya. Terang saja si Engkong jadi risi dan ga bisa nahan ketawanya melihat ulah Wepe. Sambil memukul Wepe Engkongpun berhenti sholatnya. "Ada apa Kong?" Kata Wepe pelan kepada Engkong yang masih terus melanjutkan sholatnya. "CKCKCKCKCK,kik kik kikikikikikiki, ajrit loh Pe." "Ah Engkong, ayo gabung lagi." Engkong keluar dari masjid dan ketawa sepuasnya, sementara Wepe gantian ngerjain si Amaluddin yang berada di sebelah kirinya. Amaluddin yang dari tadi masih kusuk tak tergodapun membuat Wepe makin keranjingan. Saat duduk terakhir dan waktu jari telunjuknya si Amaluddin menunjuk, si Omes Wepepun segera beraksi. Tangannya si Amaluddin yang nunjuk tadi di pegang dan sambil di kocok ama si Wepe. "Woe woe woe,,,Pe Pe Pe,,,km kenapa?" "Hahahahahahah,kena loh kena loh." Wepe ketawa kegirangan, terang saja se isi masjid jadi gadhuh, ampe Kyai Herrypun menengok sebelum salam. Adhuh Wepe, kenapa telunjuk ga salah di kocok?

LARIIIIIIIIIIIIIII KENCANG AHHHHHHHHHHH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun