Sapaan nurani,
panjang memanggil,
dingin darah daging,
menjelma jadi kebekuan.
Sapaan nurani,
hangus terbakar api,
api menjelang padam,
setelah menyala ribuan kali,
Sapaan nurani,
mebisik di sela bumi,
di runtuh daun,
yang tidak lagi menghijau.
Sapaan nurani
datang kembali,
untuk kesekian kali,
manakala mata hati mati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!