Mohon tunggu...
Jumari (Djoem)
Jumari (Djoem) Mohon Tunggu... Seniman - Obah mamah

Hidup bergerak, meski sekedar di duduk bersila.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Nikah Sambil Lari Yuk

29 April 2011   21:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:15 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rame-rame membicarakan pernikahan William dan Kate. Nama ceweknya mengingatkan lagu jawa, Te kate di panah, dipanah ngisor gelagah, ana manuk ondhe-ondhe dan seterusnya. Pernikahan yang mewah di tahun ini, dan mereka sama-sama belajar tentang sejarah seni. Tidak heran jika dari awal semua dirancang dengan nilai seni klasik yang tinggi, baik dari undangan, gendung pernikahannya, seremoninya, busananya, tamu undangannya dan lain sebagainya. Pokoknya Te kate dipanah. Dan berita yang paling hot adalah berita ciuman antara kedua mempelai. Kunjungi koleksinya Bang JS dan baca beritanya di sini. Kurang puas mendengarkan kebahagiaan kedua mempelai, silahkan browsing sendiri. He he he he he he he he he he.

Salam cinta saja buat teman-teman semuanya, semoga yang belum dapat jodoh lekas dapat jodoh, dan yang sudah kelamaan pacaran buru-buru nikah ya. wakakakakakaka... Sekarang saat yang tepat, MUNGKIN, kenyataan kedua mempelai yang menjadi sorotan dunia dan kabarnya menyelinap ketelinga kita melakukan pernikahan pada bulan ini. Lepas percaya atau tidak, yang jelas Kate sekarang sudah dipanah oleh William.

Menurut saya pernikahan adalah sebuah momentum seumur hidup dengan seseorang yang dicintai. Mengapa perlu dirayakan? Supaya kita selalu ingat pada peristiwa tersebut. Apakah harus dengan megah dan meriah? Wah itu terserahlah, bebas, yang penting ada memory yang bisa dikenang. Serba-serbi pernikahan sangat banyak, kadang mengundang gelak tawa, kadang tangisan haru kadang tangisan kesedihan (kawin paksa, perjodohan), kadang juga tangisan tragis (baru nikah ditinggal mati). Semoga kita semua mendapatkan barokah sehingga kalau menangis ya karena terharu, dan kalau bisa ya membuat para hadirin tertawa, he he he he he he he.

Dalam dunia pewayangan sering terjadi kawin lari, artinya tanpa persetujuan orang tua. Kenapa? Padahal di Mahabharata kan tidak banyak membicarakan pernikahan. Kalau Ramayana jelas itu perjalanan cinta, meskipun secara filosofi bisa dikatakan perjalanan jiwa pecinta. Sebagai contoh nikahnya Gathutkaca dengan Pergiwa, nikahnya Kresna sendiri dengan Rukmini. Kalau Arjuna pernikahannya seperti Pangeran William dengan Kate kali ya...he he he he. Ketiga contoh pernikahan ini tidak banyak atau bahkan tidak disebut dalam Mahabharata, karena Gathutkaca itu seorang raksasa juga dalam Mahabharata yang hidup di tengah hutan. Dan saat Baratayuda, Gathutkaca disuruh ibunya untuk mengabdi pada Pandawa. Mengapa versi jawa punya cerita itu?

Tiap budaya yang mendatangi atau menjajah budaya lain pasti mengalami penyesuaian, beradaptasi dengan budaya lokal. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa keberadaan cerita-cerita atau tambahan cerita-cerita tersebut bisa dikatakan karena situasi jaman yang sedang berjalan. Sayangnya data secara otentik saya tidak mampu mencari. Atau memang diperlukan penelitian khusus ya, he he. Contoh paling kongkrit adalah punakawan di Cirebon, gagrak Wayang Cirebon punakawannya berjumlah 9. Angka 9 ini menunjukkan sejarah pembuatan, yang jelas masih ada hubungannya dengan walisanga. Kembali ke Te kate (pernikahan lari gaya cepat), mungkin karena kebanyakan tradisi jawa yang sering menjodohkan anaknya, maka salah satu jalan melawan tradisi itu adalah kawin lari. Nah makanya para dalang dahulu membuat cerita wayang dengan bentuk sanggit (kreatifitas) cerita seperti itu. Artinya fungsi dalang sebagai problem solver sudah terpenuhi. Nah silahkan tetap pertahankan tradisi dijodohkan atau tradisi kawin lari. Itu bebas, toh pada akhirnya orang tua juga akan merestui meskipun dalam jangka yang cukup lama.

Dengan semangat kawin lari, ayo kita sukseskan kebebasan menyatakan dan menggapai cinta. Cinta itu apa? Saya sendiri juga kurang tahu atau kurang mampu mendefinisikan kata tersebut. mungkin teman-teman lebih lihai mengartikanya. Cinta ditolak ga pa pa, tetapi kalau cinta tak diijinkan pihak ketiga apa boleh dikata, bawa lari saja ceweknya. Itu kata-kata Krisna dalam wayang ketika menasehati Gathutkaca lho ya, bukan saya. Salam Cinta, semoga bahagia dan selamat bangun pagi, met beraktifitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun