Lanjutkan, tak perlu kau berhenti
Sudah sangat terlanjur, hati sudah begitu asing untuk bisa mengenal kau kembali.
Matahari entah sudah berapa ribu berputar
Bulan entah berapa ribu melintas malam
Sikap dan pemikiran tambah semakin tak sepaham.
Kamu ke arah barat dan aku ke arah timur, kau ke selatan dan aku ke utara.
Sudah tak bisa lagi walau hanya berhenti untuk perpelan langkah
Lanjutkan...
Aku tak berharap kau berhenti
Aku tak ingin kau, walau hanya menengok.
Sikapmu sudah tak masuk akal sehatku
Kata-katamu sudah jauh dari logika
Etika dan estetika semakin bias dan menghilang
Lanjutkan pegang yang menurutmu benar
Lanjutkan ikuti logikamu yang kau anggap paling hebat
Lanjutkan ...dan ...lanjutkan
Dan nikmati apa yang kau anggap bahwa itu kemenanganmu
Walau dalam pikirku, kemenanganmu hanya fatamorgana belaka.
Dan ku anggap kau hanya bias bayangan yang lewat tanpa arti.
Lepas dari rasa menang atau kalah.
Yang kusimpan di hati ini, hanya kepercayaan yang besar, apapun yang terjadi padaku itu adalah yang terbaik menurut Tuhanku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H