Baru kemarin
Ku dengar suaramu
Begitu menentramkan hatiku
Tatapanmu menyejukkan kalbu
Dan senyumu begitu indah seindah mentari pagi
Hari ini aku tak menemukan semua itu
Suaramu parau
Tatapmu tak lagi terlihat
Dan senyummu kau hilangkan dimana
Seperti biasanya tak kutemukan jawab
Seperti biasa ya pula aku diam
Tak mencari jawab.
Ku diam dalam bisu kekecewaan
Ku diam dalam tangis kepedihan
Dan
Ku diam dalam singgasana kesendirian.
Lalu mengapa aku masih bisa berdiri?
Karena semua akan tiba pada waktunya.
Tiba menjadi manis
Semanis senyum yang pernah hilang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H