Guratan-guratan hitam di masa lewat.
Seakan terlukis kembali.
Seperti siluet membayangi di malam sepiku.
Ketika muncul,
barisan peristiwa pahit menyedak, menggigit naluri terasa pedih.
Trauma di bawah sadarku menguak mencengkeram relung hati.
Pedih bagaikan sayatan pisau sepi.
Tetesan kepedihan mendadak membuncah.
Bagaikan air bah, membanjir
Yah...
membanjiri batin ini,
Katanya ....
Bisiknya ....
Biarkan banjir itu.
Karena ia akan membawa yang tersisa.
Karena ia akan menarik habis.
Kikis.
dan hilang....menghilang.
Tanpa bekas.
Tanpa kenang.
Semua kan teringgal di suatu waktu
dimana penyimpan rasa dan kata
diam bagaikan monumen senja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H