Mohon tunggu...
juju juriyah
juju juriyah Mohon Tunggu... Guru - Penulis sastra dan nonsastra, guru man 3 Cirebon peraih juara menulis tingkat internasional maupun nasional.

Hobi menulis sebagai tempat untuk berbagi dan tempat mengungkapkan ide/gagasan/pendapat dan perasaan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terkuak Bagaikan Siluet Membayangi Malam Sepiku

31 Juli 2023   12:51 Diperbarui: 31 Juli 2023   13:00 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guratan-guratan hitam di masa lewat.

Seakan terlukis kembali.

Seperti siluet membayangi di malam sepiku.

Ketika muncul,

barisan peristiwa pahit menyedak, menggigit naluri terasa pedih.

Trauma di bawah sadarku menguak mencengkeram relung hati.

Pedih bagaikan sayatan pisau sepi.

Tetesan kepedihan mendadak membuncah.

Bagaikan air bah, membanjir

Yah...

membanjiri batin ini,

Katanya ....

Bisiknya ....

Biarkan banjir itu.

Karena ia akan membawa yang tersisa.

Karena ia akan menarik habis.

Kikis.

dan hilang....menghilang.

Tanpa bekas.

Tanpa kenang.

Semua kan teringgal di suatu waktu

dimana penyimpan rasa dan kata

diam bagaikan monumen senja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun