(Untuk sahabat-sahabat yang luar biasa)
Terjerambab aku.
Tubruk terpuruk.
Menahan getirnya rasa pahit yang membumbung lidah.
Menahan pedih yang menggores dada.
Terbias bayangan hitam menekan menghujam berat tergopoh langkahku.
Ku terduduk menggenggam derita.
Ku tertunduk memandang bumi.
Ku meronta tapi tak bisa.
Ada cahaya tiba-tiba, entah dari mana.
Ada jalan yang begitu mulus, entah kapan munculnya.
Tanganmu menggandeng tanganku.
Membangunkanku.
Berdiri aku.
Percayaku membersit timbul.
Benarkah ini aku yang berjalan menggapai cahaya?
Melintasi jalan dengan tegarnya mengikuti alunan jiwamu.
Bersamamu ku mendapati dunia impianku.
Bersamamu menghidupkan hidupku.
Dan,
Bersamamu aku menjadi aku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H