(Untuk sahabat-sahabat yang luar biasa)
Terjerambab aku.
Tubruk terpuruk.
Menahan getirnya rasa pahit yang membumbung lidah.
Menahan pedih yang menggores dada.
Terbias bayangan hitam menekan menghujam berat tergopoh langkahku.
Ku terduduk menggenggam derita.
Ku tertunduk memandang bumi.
Ku meronta tapi tak bisa.
Ada cahaya tiba-tiba, entah dari mana.
Ada jalan yang begitu mulus, entah kapan munculnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!