Di sana di tempat yang jauh
Jauh sekali.
Aku pernah melihatnya.
Namun kapan?
dan dimana?
Mungkinkah dimimpiku.
Dia begitu gigih.
Walau kadang tersandung dan salah.
Namu dia terus berusaha.
Walau tak ada yang peduli.
Dia sendirian jalan terus.
Walau tak ada yang mengindahkan.
Mungkin dia banyak kekurangan.
Hingga tak ada yang mau mengiringinya,Â
untuk mau memahaminya.
Dia sendirian terus memikul beban.
Yang dia selalu berusaha mengentengkannya.
Dia berlari untuk mengejar sesuatu.
Dia bekerja keras agar mampu dan di terima.
Yah dia mampu dan diterima.
Namun tetap dia dalam kekurangannya.
Tak ada yang mau menemaninya
Dia hanya berteman dengan usahanya.
Berteman dengan sabarnya.
Dan berteman dengan tekad yang ada dalam dadanya.
Dia lelah.
Dia cape.
Namun dia tak akan mati.
Semangatnya.
Pikirannya.
Dan emosinya tetap dalam kesetabilan yang nyata.
Walau dunia di belakangnya.
Di depannya, bahkan sampai disampingnya menganggapnya bak derau,Â
namun dia tetap tegar berteman dengan usahanya.
Dan bersama-Nya yang Maha Pengasih.
Dia yakin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H