Menawan sapaan lewat kidung penghantar tidur.
Melayani mata yang. Berkdip lean seakan memandang bidadari-bidadari cantik menari.
Saat itu terlenalah jiwa mengangguk damai.
Untuk beralih ke alam mimpi yang tanpa batas pandangan.
Yah semoga hanya mimpi.
Mimpi yang hanya bunganya tidur.
Namun...
Aku paham ketika mata ini terbuka lebar.
Benarkah mimpi bisa beralih ke dunia nyata.
Aku melihatmu penuh dengan keakuanÂ
Seperti ku lihat di mimpiku.
Namun hati ini bisa mengerti,
Keakuanmu refleksi dari hatimu yang kini dalam lenanya.
Lena akan dunia yang penuh dengan janjinya yang fana.
Dan kau tenggelam di dalamnya.
Dalam gemilang puji dan rangkulan pujian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H