Mohon tunggu...
juju juriyah
juju juriyah Mohon Tunggu... Guru - Penulis sastra dan nonsastra, guru man 3 Cirebon peraih juara menulis tingkat internasional maupun nasional.

Hobi menulis sebagai tempat untuk berbagi dan tempat mengungkapkan ide/gagasan/pendapat dan perasaan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Meminimalisir Kebiasaan Sia-Sia... Bisa?

15 Mei 2023   09:24 Diperbarui: 15 Mei 2023   09:26 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumen pribadi

Upacara bendera senin, 15 Mei 2023.
Upacara bendera kali ini, pembina upara mengambil topik tentang betapa terlenanya kita dengan fasilitas yang tersedia, terutama fasilitas kita dalam menjaring berbagai informasi.


Dengan mudahnya kita menjaring berbagai informasi, sehingga kita disibukan dengan menikmati berbagai informasi, baik itu indormasi yang penting buat kita, maupun yang tidak penting, yang penting kita lihat.
Tetap karena terlenanya,  akhirnya informasi yang tidak pentingpun kita ikuti sampai kita lupa bahwa kita sudah duduk berjam-jam hanya untuk menghabiskan waktu menimmati hal-hal yang tidak penting.

Akhirnya timbul dalam.hati....kita sudah terlanjur atau terbiasa masuk ke dunia itu...sulit keluar..karena sudah biasa.

Biasa atau kebiasaan memamg suatu hal atau kegiatan yang tak sadar sudah melekat dalam mindset kita, sehingga dengan begitu nyamannya hal itu kita lakukan setiap hari atau sesering mungkin.


Namun perubahan itu pentung untuk mampu menghilangkan kebiasaan-kebiasan buruk yang bisa merugikan kita.
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam meminimalisir hal tersebut, yakni :

1. Keasadaran.

Kesadaran adalah situasi dimana kita merasa seperti terbangun dari sebuah mimipi buruk. Dan kita pun menghelanya dengan katllimat, "hanya mimipi".
Yah begitulah pada akhirnya kita pun merasa ada bebarapa hal yang tetjadi oada diri kita yang percuma atau hanya mimpi.
Akhirnya timbil dalam diri kita untuk membuang hal-hal yang percuma/sia-sia itu.

2. Mindset

Bentuklah mindset untuk membuang hal-hal yang percuma atau sia-sia.


3. Mengakumulasi hal-hal yang kita anggap percuma.

Langkah yang ketiga ini dilakukan untuk mengetahui mengenai  hal yang percuma dan sia-sia, tidak ada manfaatnya dalam kehidupan kita.
Misal. Berjam-jam menonton video-video yang hanya untuk mengisi kekosongan dan lain-lain.

4. Membuat prioritas

Prioritas itu penting kita miliki dalam menjalankan kehidupan. Prioritas membawa kita untuk mampu mengefesiensikan sebuah tujuan atau hal-hal yang akan kita lakukan.
Dalam hal.ini kita memilih seberapa besar kontribusinya  terhadap kehidupan kita.
Kita memilih yang kontribusinya sangat besar untuk kehidupa kita, kita jadikan prioritas utama yang akan kita lakukan. Selanjutnya terus distrukturkan dengan tepat dan bersistem. Sehingga tidak tumpang tindih dalam pelaksanaannya.


5. DisiplIn


Disiplin, sering kali kiita kaitkan dengan waktu. Namun dalan hal ini disiplin kita kaitkan dengan kesungguhan. Ketiaka kita sudah memilih hal-hal yang perlu kita lakukan atau yang tak perlu kita lakukan. Kita harus bisa melaksanakannya dengan tingkat disiplin yang tinggi atau kesungguhan yang patut.


6. Kemampuan.
Kita mengukur kemampuan kita dalam melaksanakan poin-poin di atas. Kemampuan.
Kemampuan di bidang mamajemen waktu. Mananemen diri dan sosial dan manjemen priotitas.

Itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan manakala kita bersungguh-sungguh untuk mengubah hal-hal yang tak perlu dan memegang hal-hal yang perlu. Sehingga kita tidak banyak menyia-nyiakan waktu.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun