Mohon tunggu...
juju juriyah
juju juriyah Mohon Tunggu... Guru - Penulis sastra dan nonsastra, guru man 3 Cirebon peraih juara menulis tingkat internasional maupun nasional.

Hobi menulis sebagai tempat untuk berbagi dan tempat mengungkapkan ide/gagasan/pendapat dan perasaan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Perlu Ada Sesal

1 Mei 2023   23:49 Diperbarui: 1 Mei 2023   23:50 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Awan berarak melintasi hari.

Burung pun beterbangan di  bawahnya dengan gembira.

Mentari tersenyum melihatnya.

Dan haripun cerah seperti biasanya.

Ketika mentari dan awan saling berpapasan mesra.

Ketika senja datang.

Langit diufuk barat pun mempersilakan mentari 'tuk berbaring cantik.

Sehingga bulan menggantikannya menemani malam.

Dan bintang pun menyambutnya dengan hangat.

Malampun indah kala bulan dan bintang saling bertatapan mesra.

Lalu buat apa ada sesal.

Ketika tiba-tiba ada awan hitam melambaikan tangannya.

Dan hujan pun mengiringinya.

Karena ketika waktunya selesai.

Mereka pun pergi.

Dan malam indah lagi.

Siang pun semakin berwarna dengan pelangi ketika hujan berlalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun