"Alkhamdulillah kita sudah sampai di hari bahagia ini dengan saling memaafkan, semoga anak-anakku ini menjadi anak yang soleh dan solehah, aamiin yra." Doa ayah untuk anak-anaknya.
"Sarapannya oke nih ada rendang kesukaan kakak, asyiknya bisa makan pagi lagi he he he." Anakku yang pertama nampak antusias sekali menikmati sarapan pagi di idul fitri ini, dan ketupat pun tak pernah alpa.
"Kak tolong ketupatnya di potongin ya." Pintaku pada anak pertamaku. Dan diapun Memotong-motong ketupat dengan senangnya. Kami sarapan bersama.
Setelah itu kami sekeluarga membuka pinta dan setiap lebaran di gang kami sesama tetanggga saling bersilaturahmi dan saling berbagi, penuh ketulusan dan kebahagiaan.
Setelah acara bersama tetangga selesai kami pun menyiapkan untuk bersilaturahmi ke rumah orang tua dan keluarga besar di kampung.
Tibalah kami ke rumah orang tua. Bunda ku tercinta sudah menunggu kami dengan penuh haru dan bahagia. Kami pun sungkeman dengan beliau. Berdatangan keluarga-keluarga yang lainnya, kakak-kakak dan adik-adikku.
Keluarga besar kami berkumpul dengan khidmatnya saling memaafkan. Begitu mengharukan sekaligus  meriah suasana lebaran.Â
Dan acara yang paling seru adalah tradisi lebaran bagi-bagi angpau. Diawali dari bundaku tercinta sampai ke adikkku yang bungsu. Sungguh teramat meriah dan menggembirakan.
Kami berkumpul berbagi bermacam hal, rizki, cerita dan kebahagiaan.
Idul fitri yang membawa keberkahan dan kebahagiaan buat kami semua.
Semua karena ridho-Mu  ya Allah Tuhan Maha Pengampun dan Maha Penyayang.