Bergembira dan tertwaw.
Tiba-tiba semua redup ketuka ku masih ingin berama.
Sinar itu perlahan hilang meninggalkan aku dalam sepi menepi si tepi hari.
Aku duduk sendiri menggenggam sunyi.
Dalam senduku aku dikagetkan dengan sapanya sang rembulan.
Dia tersenyum membelai rasaku.
Akau merasa damai dan tersentuh.
Dia menemaniku sampai ku tertidur.
Dan ketika ku bamgun dia pun menghilang bagaikan mimpi yang lenyap tanpa jejak.
Aku merenungi hidupku yang seakan terombang-ambing harapan semu akan mereka.
Namun tetap mereka pun pergi bersama dunianya masing-masing.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!