Mohon tunggu...
juju juriyah
juju juriyah Mohon Tunggu... Guru - Penulis sastra dan nonsastra, guru man 3 Cirebon peraih juara menulis tingkat internasional maupun nasional.

Hobi menulis sebagai tempat untuk berbagi dan tempat mengungkapkan ide/gagasan/pendapat dan perasaan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Minus Empat Derajat Celcius

2 Maret 2023   13:45 Diperbarui: 2 Maret 2023   13:48 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pasir menderu terbawa angin di gurun

angin mengepak-epakan sayapnya tuk membawanya melintasi angkasa

namun sang pasir tiada mampu terangkat ke sana

berputar di atas fatamorgana tanpa bergeming menjauh

sayapnya semakin lelah tuk menggandengnya 

terkikis tipis dan hilang bersama tenggelamnya matahari di sore hari

berganti dengan warna malam yang kelabu mengabu-abu

mengeluarkan hembusan-hembusan dingin tanpa di temani matahari dengan cahayanya

berdatangan suara malam yang menukik sepi 

reflektor bersinergi mengeluarkan suara gema dalam gurun malam ini

tertangkap dalam kabut keganasan rasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun