Ku tertunduk mata ini memandang bumi yang diam kala kupijak.
Dia begitu pasrah meski perkasa.
Dia tanggung apapun yang bersandar padanya.
Dia begitu bijak, menghampiri yang kelelahan akan bisingnya dunia.
Ku berjalan dengan indah.
Ditemani sepoi angin nan sejuk melenggangkan angan.
Kumerasakannya masuk menyusuri setiap pori-pori kulitku.
Setia menghibur hati nan kalut akan rumitnya dunia.
Senyumnya membawaku seakan bermimpi bulan madu.
Seperti menikmati cita dalam genggaman.
Aku dikagetkan akan suara gemuruh guntur.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!