'Kamu membuat saya mengeluarkan banyak uang', 'sulit sekali merawatmu', atau 'kamu melelahkanku' adalah kalimat yang membuat anak merasa kehadirannya sebagai beban bagi orangtua.
Anak akan secara tak sadar merasa tertekan, menyembunyikan perasaan dan masalah yang dihadapinya hanya untuk menghindari perilaku tidak menyenangkan dari orang tuanya. Nemours, lembaga non-profit kesehatan anak menyatakan bahwa kurangnya kasih sayang dan kebutuhan material akan menyebabkan anak mudah berperilaku kasar dan mencuri.
6. Mengancam Meninggalkan, Tak dianggap Sebagai Anak
Saat sedang marah, manusia bisa saja lepas kendali dan mengeluarkan ucapan yang tak pantas, begitu juga dengan orangtua. Kata-kata 'saya akan meninggalkanmu', 'kamu akan saya kurung', kamu bukan anak saya atau 'saya akan pergi dan menghilang dari hadapanmu' akan mengakibatkan anak merasa terabaikan.
Anak akan merasa, cepat atau lambat orang yang mereka sayangi akan meninggalkan mereka karena jati diri mereka. Perasaan ini akan tertanam dalam pikiran mereka hingga ketika dewasa, mereka akan mengalami krisis kepercayaan terhadap pasangannya karena takut ditinggalkan, sehingga sulit untuk memiliki hubungan yang stabil dan bahagia.
7. Penghinaan Verbal
Perkataan kasar yang begitu nyata, seperti “kamu bodoh”, “tidak berguna”, “pecundang”, atau “kamu tidak akan sukses” akan merusak harga diri anak. Sebaliknya, penting bagi orangtua untuk selalu mendukung anak agar selalu percaya diri.
8. Janji Palsu
Jangan membiasakan diri memberi janji palsu kepada anak, misalnya dengan berkata ;kalau kamu lakukan tugasmu, nanti dibelikan hadiah', atau 'kita pergi ke sana lain kali saja', tapi pada akhirnya tidak menepatinya. Perilaku ini juga akan mengakibatkan anak merasa dikhianati dan mengajarkannya untuk tidak mudah percaya sehingga memengaruhi hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya.
Meskipun perkataan tidak melukai anak secara fisik, tetapi itu akan memengaruhi kesehatan psikis dan emosional mereka. Masa kanak-kanak adalah bagian penting dalam kehidupan manusia yang membentuk kepribadian, sikap, dan keyakinan seseorang.
Untuk itu, sebagai orangtua atau calon orangtua, Anda harus terlebih dahulu mempertimbangkan cara berkomunikasi yang tepat dengan buah hati agar tidak berujung sebagai toxic parent.
Lihat Pendidikan Selengkapnya